News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Semeru

Operasi SAR Korban Erupsi Semeru Sempat Dihentikan, Ini Penyebabnya

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga mengevakuasi rumahnya yang rusak di desa Curah Kobokan di Lumajang pada 8 Desember 2021, setelah letusan gunung Semeru yang menewaskan sedikitnya 34 orang. (Photo by Juni Kriswanto / AFP)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya I Wayan Suyatna selaku On Scene Commander (OSC) mengungkapkan tim SAR sempat menghentikan pencarian korban erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

I Wayan mengungkapkan kondisi cuaca menjadi kendala tim SAR dalam melakukan pencarian.

"Operasi SAR sempat kami hentikan siang tadi, karena cuaca mendung tebal dan puncak Mahameru tertutup awan. Semua tim kami tarik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, utamanya demi keselamatan tim SAR," ujar I Wayan melalui keterangan tertulis, Kamis (9/12/2021).

Baca juga: Diduga Puluhan Armada Truk dan Penambang Pasir Tersapu dan Tertimbun Saat Gunung Semeru Erupsi

I Wayan mengungkapkan target operasi SAR mencari korban yang dilaporkan belum ditemukan.

Sementara kendala yang dihadapi selain faktor cuaca, kondisi lapangan yang cukup luas dan posisi korban yang acak.

Baca juga: Diduga Bukan Erupsi, Penyebab Bencana Semeru Diperkirakan Akibat Guguran Kubah Lava yang Longsor

"Rumah dan lingkungan sekitar terkubur pasir dan abu vulkanik. Di beberapa tempat, abu itu masih panas. Sangat beresiko kalau dilakukan pengerukan secara manual. Peralatan berat juga belum bisa dikerahkan karena akses masuk cukup riskan," ucap I Wayan.

Seperti diketahui, Tim SAR kembali menemukan korban gunung erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang pada pada hari keenam operasi, Kamis (9/12/2021).

Baca juga: Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru, NasDem Dirikan Posko dan Dapur Umum

Satu korban berjenis kelamin laki-laki ditemukan meninggal dunia di sekitar tanggul Kampung Renteng pada pagi hari sekitar pukul 07.31 WIB. 

Data terbaru korban dari posko induk, korban meninggal berjumlah 43 orang dan dalam pencarian 11 orang. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini