"Jadi ketika dia memiliki kecerdasan emosi yang tinggi apakah dia bisa memafkan orang yang berselingkuh."
"Jawabannya iya, ketika kita sudah memiliki emosional yang stabil dan cukup bisa dikontrol, itu cenderung kita bisa memaaflan perselingkuhan ini menurut penelitian saya," tutur dia.
Baca juga: Viral Polwan di Palangkaraya Dipukul Oknum Anggota TNI, Panglima TNI Perintahkan Proses Hukum
Menurut dia, tema perselingkuhan ini jarang dijadikan sebagai topik penelitian.
Hal itu lantaran tidak semua orang mau menceritakan pengalamannya pernah dikhianati.
Meskipun begitu, topik perselingkuhan menjadi tantangan sendiri baginya.
"Perselingkuhan ini topik cukup challenging dan berat karena sedikit orang yang mau diwawancarai atau diberi kuesioner untuk diteliti," tutur Tesa.
(Tribunnews.com/Shella Latifa)