News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di NTT

BMKG: Gempa NTT Akibat Aktivitas Patahan Aktif di Laut Flores, Warga Diminta Waspada Gempa Susulan

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gempa M 7,4 mengguncang NTT pada Selasa (14/11/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 telah mengguncang NTT pada Selasa (14/12/2021) pagi tadi.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, berdasarkan episenter dan hiposenternya, gempa NTT merupakan gempa dangkal.

Gempa dangkal tersebut terjadi karena diakibatkan oleh aktivitas sesar atau patahan aktif di Laut Flores.

"Dengan memperhatikan lokasi epicenter dan kedalaman hipocenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar atau patahan aktif di Laut Flores."

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskna soal gempa di NTT dalam konferensi persnya yang disiarkan secara virtual, Selasa (14/12/2021). (Istimewa)

Baca juga: BMKG: Gempa NTT Tak ada Kaitannya dengan Aktivitas Gunung Semeru

"Hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempa bumi ini terjadi akibat adanya patahan," kata Dwikorita dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Selasa (14/12/2021).

Lebih lanjut, Dwikorita pun mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak jelas kebenarannya.

"Perlu kami rekomendasikan kepada masyarakat, kami imbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya," ungkapnya.

Selain itu, Dwikorita juga meminta agar masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, sebelum kembali ke rumah masing-masing.

Baca juga: Antisipasi Dampak Gempa, Ketua DPR minta Pemerintah Harus Sigap Tanggap Darurat 

Mengingat peringatan tsunami dini sudah berakhir dan warga sudah bisa kembali ke rumah.

"Juga kami mohon karena gempa-gempa susulan masih terjadi maka mohon agar masyaralat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah."

"Peringatan dini tsunami sudah berakhir, artinya bisa kembali ke tempat masing-masing, tapi juga masih harus memastikan bangunannya apakah tahan gempa, tidak rusak, tidak retak parah. Meski peringatan tsunami sudah berakhir, tapi gempa susulan tercatat masih terjadi," terang Dwikorita.

Baca juga: Foto-foto Sejumlah Rumah Warga di Selayar Ambruk Akibat Gempa M 7,5 di NTT

Polri Bakal Geser Pasukan ke NTT untuk Bantu Lokasi Terdampak Bencana Gempa

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, polisi bakal menggeser personel ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk membantu lokasi terdampak bencana gempa bumi dengan kekuatan 7,5 skala richter pada Selasa (14/12/2021) hari ini.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, menyampaikan pihaknya kini masih memetakan daerah yang terdampak gempa bumi di NTT.

"Langsung pemetaan daerah terdampak, setelah tau oh daerah ini kena dampak, dampaknya apa saja sehingga dibutuhkan apa saja, dari situ kelihatan maka digeser kebutuhan personel maupun kebutuhan lain," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Polri, kata Rusdi, juga masih berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam penanganan bencana gempa di NTT.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono saat jumpa pers di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Rabu (6/10/2021). (Rizki Sandi Saputra)

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Gempa di NTT: Peringatan Tsunami Berakhir, Tercatat 15 Kali Gempa Susulan

"Di sana kan nggak polisi sendiri, ada BPBD, TNI, semua bergerak. Sekarang pemetaan dulu daerah-daerah terdampaknya yang mana masih pendataan daerah terdampak bencana. Mabes Polri memonitor itu. Sejak kejadian staf operasi langsung telepon ke sana langsung monitor," tukas dia.

Sebagai informasi, bencana Gempa bumi dengan kekuatan 7,5 skala richter mengguncang barat laut Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Guncangan gempa itu terjadi sekitar pukul 10:20 WIB atau 11:20 WITA.

Baca juga: BMKG: Gempa NTT Berpotensi Tsunami Level Waspada, Maksimum Ketinggian Setengah Meter

Kedalaman gempa 12 kilometer dari permukaan laut. Pusat gempa di laut, 112 kilometer dari Barat Laut Larantuka.

Akibatnya, BMKG sempat menerbitkan peringatan dini tsunami.

Lokasi potensi terdampak gelombang tsunami di Sultra hingga Maluku.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)

Baca berita lainnya terkait Gempa di NTT.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini