Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan magnitudo 7,4 skala richter (SR).
Sebelumnnya, BMKG melaporkan gempa ini berkekuatan magnitudo 7,5 dan kemudian dimutakhirkan menjadi 7,4.
Melalui akun Twitter resmi BMKG, disampaikan pusat gempa berkekuatan magnitudo 7,4 berada di 113 Km barat laut Larantuka-NTT.
Gempa berada di kedalaman 10 Km, koordinat 7.59 LS dan 122.24 BT.
BMKG pun memberikan peringatan tsunami bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Beberapa saat kemudian, BMKG menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa magnitudo 7,4 di Larantuka, NTT telah berakhir.
Baca juga: Antisipasi Gempa Susulan, 300 Warga Masih Menginap di Rumah Jabatan Bupati Sikka
Update Gempa M 7.4 Flores Timur, NTT
Dikutip dari bnpb.go.id, Kabupaten Kepulauan Selayar di Provinsi Sulawesi Selatan, masih menjadi wilayah yang paling banyak melaporkan kerusakan bangunan rumah akibat terdampak gempa bumi 7,4 magnitudo yang terjadi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12/2021).
Data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per pukul 22.15 WIB, kerusakan rumah sebanyak 346 unit.
Di mana dari angka itu ada 134 rumah mengalami rusak berat dan 212 lainnya rusak ringan. Selain itu, ada 3 unit gedung sekolah, 2 tempat ibadah, 1 rumah jabatan kepala desa dan 1 pelabuhan rakyat juga terdampak gempabumi yang berpusat di 7.59 LS dan 122.24 BT.
Sementara itu, hingga informasi ini diturunkan belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Adapun, data korban luka ada sebanyak 7 orang, yang mana 6 orang adalah warga Kabupaten Kepulauan Selayar dan 1 orang warga Kabupaten Manggarai di NTT.
Selanjutnya, berdasarkan laporan dari BPBD Kabupaten Sikka, terdapat warga Kabupaten Sikka yang mengungsi sebanyak 770 orang.
Dengan rincian, ada 320 orang mengungsi di Kantor DPRD Kabupaten Sikka, 150 orang di Gedung SIC, dan 330 lainnya di Aula Rumah Jabatan Bupati Sikka di NTT.