TRIBUNNEWS.COM - Berikut update dampak gempa bumi 7,4 M yang mengguncang Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Diketahui, wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan yang paling terkena dampak gempa bumi ini.
Ratusan rumah warga roboh akibat gempa tersebut.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar) per Rabu (15/12/2021), warga yang mengungsi bertambah menjadi 3.900 orang.
Adapun rincian warga mengungsi meliputi 6 lokasi, antara lain di Mintu'u sebanyak 2.200 warga, 1 titik di Puncak Majapahit dengan jumlah 250 jiwa.
Baca juga: Fakta-fakta Gempa 5,1 M di Jember: Tak Berpotensi Tsunami, Sejumlah Rumah Warga Roboh
Kemudian, 1 lokasi di Langundi sebanyak 50 jiwa, 6 lokasi di Lambego sebanyak 900 jiwa, 3 titik di Lawaru sebanyak 500 jiwa dan 30 titik di Pasimaranu dengan jumlah pengungsi yang masih dalam pendataan.
Sementara untuk korban luka-luka juga ikut bertambah.
Total ada 11 orang-orang yang mengalami luka-luka akibat terkena reruntuhan bangunan.
Hal itu diungkapkan oleh Plt Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari.
"Adapun 10 orang mengalami luka ringan, sedangkan 1 orang luka berat. Seluruh warga yang mengalami luka tersebut telah mendapat perawatan yang intensif," ucap dia,dikutip dari laman pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (16/12/2021).
Baca juga: Gempa M 4,6 Guncang Lombok Utara hingga Sumbawa, BMKG: Pusat Gempa di Laut
Selain itu, BPBD Kabupaten Sikka juga melaporkan bahwa jumlah warga yang mengungsi telah berkurang dan hingga saat ini menjadi 226 jiwa.
Sejumlah warga tersebut terdata masih mengungsi di rumah jabatan Bupati Kabupaten Sikka.
"Sedangkan yang sebelumnya mengungsi di Kantor DPRD Kabupaten Sikka dan Gedung COSIQ telah kembali ke tempat tinggalnya masing-masing," ucap Abdul Muhari.
Gempa M 7.4 telah dirasakan dan berdampak pada sembilan kabupaten di Provinsi NTT, tiga kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara.