Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Jenazah mantan Gubernur NTT periode 2008-2018, Drs Frans Lebu Raya akan diterbangkan dari Denpasar-Bali ke Kupang, NTT hari ini, Senin (20/12/2021).
Hal ini disampaikan aalah satu pengurus DPD PDIP NTT, Chen Abubakar, Minggu (19/12/2021) malam.
Chen Abubakar saat ini masih berada di Bali dan ikut berperan dalam mengurus jenazah Gubernur NTT 2008-2018.
"Saya juga terus berkoordinasi baik dengan Ketua DPD PDIP NTT, ibu Emi Nomleni, juga dengan keluarga. Begitu juga dengan Pemprov NTT dalam hal ini Biro Umum yang selalu berkoordinasi dengan kami," kata Chen.
Koordinasi antara keluarga, partai dan juga Pemprov NTT berjalan lancar sehingga semua pengurusan administrasi dan juga persiapan keberangkatan ke Kupang dapat terlaksana dengan baik.
"Segala sesuatu sudah kami siapkan dan sesuai jadwal Senin 20 Desember 2021, jenazah akan diterbangkan ke Kupang, NTT. Kami pada pukul 07.00 Wita akan ke Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar," katanya.
Dikatakan, sesuai jadwal penerbangan ke Kupang sekitar pukul 11.30 Wita sehingga empat jam sebelum keberangkatan pengurusan jenazah di bandara sudah harus dilakukan.
"Kami baik dari partai dan keluarga berterima kasih kepada Pemprov NTT dalam hal ini Bapak Gubernur NTT dan semua jajaran yang sudah membantu dalam pengurusan keberangkatan jenazah ke Kupang," ujarnya.
Juru Bicara PDIP NTT, Viktor Mado Watun mengakui, jenazah baru diterbangkan dari Bali ke Kupang pada Senin 20 Desember 2021.
Sesuai konfirmasi dengan pihak keluarga di Bali bahwa dijadwalkan jenazah tiba di Kupang pada Senin 20 Desember 2021 sekitar pukul 13.00 Wita.
"Saat tiba akan dijemput juga oleh keluarga besar PDIP NTT dan akan menyinggahinya Sekretariat DPD PDIP NTT. Jenazah kita semayamkan sesat di kantor DPD PDIP NTT sejenak, sekitar 15-20 menit, kemudian baru dilanjutkan ke rumah duka di Kayu Putih," katanya.
Frans Lebu Raya, mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) tutup usia pada Minggu, 19 Desember 2021 di RSUP Sanglah, Bali.
Berita meninggalnya Frans Lebu Raya dengan cepat menyebar melalui media sosial.
Mengutip dari Kompas.com, sebelum meninggal, Frans sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar.
"Beliau sudah dua minggu lebih dirawat di rumah sakit," ujar menantu Frans, Ari Todo, saat dihubungi Kompas.com, Minggu siang.
Dia pun berjanji, akan memberitahukan informasi lengkap setelah jenazah Frans selesai ditangani oleh dokter.
"Untuk detail informasi, nanti sebentar saya informasikan. Saat ini beliau masih dalam penanganan dokter," ujar Ari singkat.
Frans Lebu Raya merupakan Gubernur NTT periode 2008-2013 dan 2013-2018.
Saat periode 2008-2013 Frans berpasangan dengan Eston Foenay sebagai Wakil Gubernur NTT.
Lalu, pada periode 2013-2018 Frans berpasangan dengan Benny Litelnoni.
Baca juga: Sosok Frans Lebu Raya, Mantan Gubernur NTT yang Terkenal dengan Program Anggur Merah
Sebelum menjadi gubernur, Frans menjabat sebagai Wakil Gubernur NTT pada periode 2003-2008.
Selain itu, Frans yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD NTT itu merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan sejak tahun 1999 hingga 2019.
Pria kelahiran Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur 1960 tersebut meninggalkan seorang istri bernama Lusia Adinda Lebu Raya dan dua orang anak.
Profil Frans Lebu Raya
Frans Lebu Raya lahir di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur 18 Mei 1960.
Frans Lebu Raya merupakan Gubernur Nusa Tenggara Timur sejak 2008 hingga 2018.
Ia terpilih menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur untuk menggantikan Piet Tallo.
Sebelumnya, ia merupakan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2003 hingga 2008 yang berpasangan dengan Piet Tallo (terpilih melalui sidang DPRD Nusa Tenggara Timur pada tahun 2003).
Saat menjadi gubernur NTT, Frans Lebu Raya banyak melakukan gebrakan yang Pro Rakyat, dengan Spirit "Anggur Merah" (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera) Frans Lebu Raya meningkatkan perekonomian NTT.
Frans menganut keyakinan Kristen Katolik.
Karier dari Frans Lebu Raya yakni, sebagai Wakil Gubernur Provinsi NTT (2003-2008) Gubernur Provinsi NTT (2008-2018).
Program "Anggur Merah" Frans Lebu Raya
Melansir dari laman dpr.go.id, berikut program Anggur Merah yang digagas oleh Frans Lebu Raya:
Sejak 2011, Frans Lebu Raya telah memprogramkan Desa Mandiri Anggur Merah.
Anggur merah merupakan kepanjangan dari Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera.
Adapun tujuan dari program tersebut yakni, untuk memberantas kemiskinan yang ada di NTT, serta menghapus stigma negatif masyarakat kepada NTT.
Dimana-mana ada kemiskinan tidak hanya di NTT, tetapi dengan keras, kemiskinan bisa diturunkan. “ Kami akan hapus stigma negatif NTT itu,” jelas Frans.
Untuk mendukung program anggur merahnya, Pemprov NTT mengalokasikan anggaran Rp 250 juta/desa dan pada APBD 2015 tetap meneruskan program tersebut.
“Bagi kami kalau desa kuat, negara jaya dan berbagai masalah bisa diselesaikan.
Mohon dukungan Komisi X agar NTT bisa cepat maju," kata Frans menegaskan.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Jenazah Mantan Gubernur NTT Diterbangkan Hari ini ke Kupang