Ia pun menjawab tidak ingin mengincar siapa - siapa. Lalu, dirinya berteriak minta tolong sekeras - kerasnya.
Tak cukup handphone, para pelaku begal ini juga berupaya mengambil sepeda motornya. Dedi pun berupaya mempertahankan sepeda motornya dengan dihujani pukulan.
Dia pun langsung membuang kunci sepeda motornya menghambat para begal tersebut mencuri kendaraannya.
Tak berhasil merenggut kendaraan Dedi, empat pria tersebut berusaha kabur. Dedi tak kehabisan akal dan terus melakukan perlawanan.
"Jadi saya tahan satu orang (Reza) tapi yang lain tetap mukulin. Sampai akhirnya kami terjatuh dan tiga orang lagi pergi," sebutnya.
Ia pun saling pukul dengan Reza saat itu. Diambilnya pisau yang dibawanya dan mengarahkan ke tubuh Reza.
Sembari memeluk, Dedi menikam Reza sebanyak tiga kali di bagian pinggang dan dada. Dia mengaku membawa senjata karena selama beberapa minggu ini merasa diikuti saat pulang malam.
Setelah menikam, dilihatnya Reza telah tak bernyawa. Dengan rasa yang penuh ketakutan,ia bergegas pulang ke kediamannya yang tak jauh dari lokasi.
Dedi langsung membangunkan ibunya yang sudah terlelap tidur. Kala itu, ayahnya masih kerja di Duri, Provinsi Riau.
Ia langsung bersujud di hadapan ibunya dan mengaku salah dan menceritakan kejadian menimpanya.
Dedi bilang pada ibunya menyerahkan diri ke pihak kepolisian karena merasa bersalah. Tak ingin anaknya mendekam dipenjara, keduanya pun lari menemui ayahnya di Duri.
Baca juga: Begal Tewas Ditikam Korbannya, Dedi: Saya Tusuk Dua Kali Karena Dikeroyok
Sesampainya di duri, rupanya Dedi masih dihantui rasa bersalah akibat peristiwa tersebut. Tepat 4 hari setelah kejadian, ia pun memberanikan diri bersama pengacara menyerahkan diri ke Polrestabes Medan.
Walhasil kini dirinya telah diamankan Polsek Sunggal dan tetap menjalani proses hukum yang berlaku.
"Saya ingin bertanggung jawab atas perbuatan tersebut," tutupnya.
(Goklas Wisely)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Korban Begal Malah Jadi Tersangka di Medan, Kok Bisa Pak Polisi?