Mendengar anaknya membunuh seseorang, ia merasa sangat takut.
Dedi katakan akan menyerahkan diri ke polisi untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.
Tidak ingin pisah dengan anaknya, Julida menolak pernyataan Dedi untuk menyerahkan diri ke polisi.
"Saya bilang kita pergi aja ke tempat ayahnya di Duri (Kabupaten Riau). Saya bawa dia. Tapi dia selalu bilang, sampai di terminal juga, agar menyerahkan diri ke polisi," ucapnya.
Julida selalu menghadang Dedi untuk membulatkan tekadnya.
Baca juga: Begal Tewas Ditikam Korbannya, Dedi: Saya Tusuk Dua Kali Karena Dikeroyok
Berjalanlah keduanya menuju kediaman ayahnya di Duri.
Kendati sudah berada di Duri, Dedi masih merasa cemas.
Ia dihantui rasa bersalah yang cukup akut.
Maka, sekitar 4 hari dari waktu kejadian, Dedi ditemani kuasa hukum memberanikan diri untuk menyerahkan diri ke polisi.
Dengan Isak tangis, Julida menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga pria yang ditikam bernama Reza.
"Kita sama - sama tidak menginginkan hal ini. Kami mohon maaf," ucapnya dengan meneteskan air mata.
Di samping itu, Dedi juga mengatakan hal serupa.
Dedi meminta maaf kepada keluarga korban dan mengatakan tidak ada niat sedikitpun untuk bertindak menikam Reza.
"Tapi karena saya ingin melindungi diri, merasa terancam, dan mempertahankan hak.
Makanya saya sampai bertindak demikian," ungkapnya. (cr8/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul IBU Tersangka Penikaman Pelaku Begal Ceritakan Sampai ke Duri Anaknya Dihantui Rasa Bersalah