TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang pemuda habisi imam masjid terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Diketahui yang menjadi pelakunya adalah pria 22 tahun berinisial AP.
Sementara korbannya bernama Yusuf Katubi.
Akibat kejadian ini, korban meninggal dunia.
Sedangkan AP harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Baca juga: Suami di Kaltim Aniaya Istri dan Sepupunya, Emosi Lihat Keduanya Berhubungan Badan
Aksi AP viral
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video yang memperlihatkan detik-detik AP menganiaya korban tersebar di media sosial.
Seperti yang diunggah oleh akun Instagram @ndorobei.official.
Rekaman bersumber dari CCTV masjid ini awalnya tampak korban sedang menuju masjid.
Lokasinya berada di Masjid Al Ikhwan, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Jumat (31/12/2021) menjelang subuh.
Kehadiran korban disusul oleh pelaku yang saat itu mengenakan kaus putih dan bercelana pendek.
Baca juga: Calon Pengantin di Medan Dihabisi dan Disetubuhi Tetangga, Pelaku Cemburu Korban Memilih Pria Lain
Antara korban dan pelaku sempat terlibat pembicaraan.
Namun entah kenapa, pelaku langsung menghampiri korban dan mengambil sajadahnya.
Pelaku akhinya menganiaya korban hingga luka parah dan meninggal dunia di rumah sakit.
Pelaku diamankan
Dihimpun dari TribunLuwu.com, usai kejadian kepolisian dari Polres Luwu melakukan pendalaman.
Hasilnya, pelaku AP berhasil diamankan pada hari yang sama saat kejadian.
Ia diringkus saat berada di rumah milik keluarganya di Belopa sekitar pukul 11.00 Wita.
Dia ditangkap personel Polres Luwu tanpa melakukan perlawanan.
Baca juga: Suami di Sulbar Habisi Istri Gegara Masalah Rumah Tangga, Keluarga Korban Balas Dendam Aniaya Pelaku
Usai ditangkap, pelaku dibawa ke Mapolres Luwu di Jalan Merdeka Selatan, Desa Senga Selatan, Kecamatan Belopa.
Kapolres Luwu, AKBP Fajar Dani Susanto membenarkan informasi di atas.
"Pelaku kita tangkap di rumah keluarganya di Belopa, setelah ditelusuri beberapa tempat, ada yang mengenali pelaku, kemudian kita amankan tanpa perlawanan," katanya, dikutip dari TribunLuwu.com.
Motif tak terima ditegur
Fajar melanjutkan penjelasannya, motif dari kasus ini lantaran pelaku tak terima ditegur oleh korban.
Sebelum aksi penganiayaan, pelaku hampir menabrak korban saat mengendari sepeda motor.
Waktu itu AP perjalanan dari rumah saudaranya yang ada di Belopa menuju rumahnya di Suli.
Baca juga: Terbakar Api Cemburu, Nelayan di Manado Habisi Pria yang Ajak Selingkuhannya Berdansa
"Jadi ketidaksengajaan hampir menabrak almarhum pada saat almarhum mau menyeberang jalan, saat hendak menuju masjid mau melaksanakan salat subuh," ujarnya.
Fajar melanjutkan, pada saat itu korban menegur pelaku dan pelaku tidak terima teguran tersebut.
"Seperti yang kita telusuri dari petunjuk, bahwa tersangka sempat menunggu korban di teras masjid, si pelaku kemudian mengkonfirmasi kepada korban sehingga terjadi percekcokan," ungkap Fajar, dikutip dari TribunLuwu.com.
Menurut keterangan pelaku, ada kata-kata yang tidak mengenakan dikeluarkan oleh korban.
Sehingga pelaku tidak menerima dan melakukan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
"Yang bersangkutan ditegur karena mau menabrak, ditegur tidak hati-hati," paparnya.
Kapolres Luwu juga menjelaskan bahwa kondisi kejiwaan tersangka saat itu dalam kondisi normal.
Baca juga: 5 FAKTA Pria di Aceh Habisi Mantan Istri, Sempat Simpan Jasad Korban Selama 24 Hari Dalam Rumah
Tidak terpengaruh alkohol dan juga tidak dalam gangguan kejiwaan.
Ia juga memastikan bahwa tersangka hanya sendirian.
"Tersangka ini merupakan warga dari daerah lain atau kecamatan dan baru kali ini bertemu dengan almarhum," katanya.
Sementara itu, korban pada saat dibawa ke rumah sakit wajahnya berlumuran darah.
"Kita menemukan salah satu alat bukti berupa batu yang memungkinkan digunakan untuk menganiaya korban," tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul TERUNGKAP, Ini Motif Sehingga Imam Masjid Nurul Ikhwan Luwu Dibunuh Dini Hari
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Timur.com/ Chalik Mawardi)