Laporan Wartawan Pos Kupang Ryan Nong
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Ribuan belalang terpantau migrasi memasuki wilayah Kota Waingapu, ibukota Kabupaten Sumba Timur, Selasa (4/1/2022).
Hama belalang terbang memenuhi udara di wilayah Kelurahan Kambajawa Kecamatan Kota Waingapu pada selasa sore, sekira pukul 17.00 Wita.
Lurah Kambajawa Jefry Pandarangga mengatakan, pihaknya masih melakukan pemantauan aktivitas ribuan hama belalang itu.
Dari lokasi Kantor Kelurahan Kambajawa, terlihat ribuan hama belalang itu masih terbang dan berputar putar di wilayah itu.
"Tadi banyak terbang ke arah Perumnas dan Bethel tapi belum turun atau hinggap. Kita masih keliling keliling untuk pantau," ujar Jefry Pandarangga.
Ia mengatakan, saat ini dirinya sudah melaporkan perihal hal tersebut kepada pimpinan dan dinas terkait.
Baca juga: Banyak Dijumpai di Indonesia, Belalang Ini Sanggup Memangsa Burung dan Melahap Otaknya
Selanjutnya, pihaknya masih memantau dan menunggu dimana lokasi belalang itu akan hinggap pada malam hari.
"Kita pantau dulu, kira-kira nanti malam mereka (belalang).
Saat ini belum bisa perkirakan. Malam baru tau tempat hinggap," ujar dia.
Jika telah mendapat lokasi pasti tempat hinggap hama belakang maka akan dilakukan pengendalian.
Sebelumnya, warga Kilometer 8 Kelurahan Kambajawa, Victor Mae mengaku serangan hama belalang telah sampai di tempatnya pada Selasa sekitar pukul 09.00 Wita.
Namun, sekira pukul 10.00 Wita hama belalang terbang dan meninggalkan lokasi itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Sumba Timur, Oktavianus Mb. Muku belum berhasil dikonfirmasi terkait serangan tersebut.
Sebelumnya Oktavianus yang dikonfirmasi membenarkan adanya serangan hama belalang di wilayah Sumba Timur.
Ia menyebut serangan hama belalang itu meledak di tiga wilayah kecamatan yakni Kecamatan Kanatang, Kecamatan Haharu dan Kecamatan Nggaha Ori Angu.
"Betul sekarang sedang terjadi ledakan hama belalang di Sumba Timur bahkan kita dengar satu daratan Sumba.
Itu sudah berlangsung lama dan kita terus melakukan pengendalian sampai saat ini," ujar Oktavianus.
Baca juga: Sedang Asyik Main TikTok, 2 Gadis Ini Kaget Tiba-tiba Ada Belalang, Videonya Ditonton 36 Juta Kali
Pihaknya terus melakukan upaya pengendalian hama belalang di tiga wilayah itu.
"Sampai saat ini kita melakukan pengendalian, saat ini fokus di wilayah kecamatan Haharu, Kanatang dan Ngoa. Tiga kecamatan ini yang sekarang ditangani brigade," ujar Oktavianus.
Ia menjelaskan, pihak Dinas Pertanian dan Pangan telah membentuk regu pengendali hama dari tingkat Kabupaten hingga Desa.
Di tingkat desa dibentuk Regu Pengendali Hama (RPH) yang terdiri dari 10 petugas sebagai tim teknis. Selain itu, juga dibentuk brigade kecamatan dan petugas pengamat organisme pengganggu tumbuhan (PUPT) di level kecamatan serta brigade kabupaten.
Regu Pengendali Hama (RPH), jelas Oktavianus, bertugas memantau dan memberi informasi terkait serangan hama belalang serta bersama brigade kecamatan dan kabupaten melakukan pengendalian.
"Kami di sini membentuk regu pengendali hama di setiap desa, brigade kecamatan dan kabupaten juga melakukan back up," tambah dia.
Oktavianus menyebut, ledakan hama belakang terjadi karena keseimbangan ekologis terganggu akibat proses pembakaran lahan dan perburuan burung. "Musuh alami belalang sirna, maka belalang menjadi superioritas dan pemain tunggal sehingga sangat mudah berkembang biak," tambah dia.
Ia mengaku, hama belalang itu telah berlangsung bersambung sejak tahun 2019 silam. Namun saat ini serangan hama belalang di 19 kecamatan lainnya agak mereda.
Sekda Sumba Timur Domu Warandoy mengatakan pemerintah berupaya untuk menangani hama belalang agar tidak menyebar. Pemerintah kabupaten juga telah menambah dua kendaraan operasional kepada Dinas Pertanian dan pangan sejak Juni 2021 untuk upaya pengendalian hama.
Ia berharap pengendalian hama menjadi kesadaran bersama seluruh masyarakat sehingga tidak hanya menggantungkan pada Dinas terkait.
"Penanganan hama ini harus menjadi kerja bersama masyarakat, tidak hanya menunggu dinas," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Waspada, Ribuan Hama Belalang Migrasi ke Arah Kota Waingapu