Sejumlah warga pun menyampaikan harapannya agar jalur kereta Cibatu-Garut segera dioperasikan.
"Tadi saya wawancara warga betul-betul berharap secepatnya dibuka agar perjalanan antar-Garut atau ke Bandung dan Jakarta bisa lebih mudah dan murah," tuturnya.
Setelah jalur Cibatu-Garut ini beroperasi, Kang Emil berharap Kementerian Perhubungan dan PT KAI dapat membuka jalur kereta api lainnya di Jabar, khususnya di wilayah pesisir selatan.
"Tadi berdiskusi dengan Pak Dirut (PT KAI) rencana pengembangan track lainnya termasuk mimpi besar di Jabar selatan," ucapnya.
Baca juga: Para Bobotoh Geulis Yakin Permainan Persib Bakal Gacor Tekuk Persita
Terharu
Jalur kereta di Garut berhenti beroperasi tak lama setelah Gunung Galunggung di Tasikmalaya meletus tahun 1982.
Letusan itu membuar sejumlah sarana penunjang kereta api rusak, termasuk di jalur Cibatu.
Dede Hidayat (63), warga Kampung Bojong Gedang, Desa Maripari, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut mengaku sangat rindu dengan kehadiran kereta api ini.
Dede mengatakan, semasa sekolahnya dulu kereta api adalah alat transportasi utama. Saat itu ia berangkat sekolah dari Stasiun Pasir Jengkol ke Stasiun Garut.
"Kenangan yang indah, pemandangan yang indah juga, dari Pasir Jengkol ke Stasiun Garut itu pemandangannya hamparan sawah. Nanti jika saya ada umur naik lagi kereta ke Stasiun Garut Kota. Duh, membayangkannya juga sudah nyesek, terharu, kenangan itu akan muncul kembali," ungkap Dede. (Sidqi Al Ghifari dan syarif abdussalam)
Baca juga: Pelatih Persib Jamin Aksi Perdana Bruno dan David Akan Puaskan Bobotoh Nanti Malam