TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update banjir dan longsor yang melanda Kota Jayapura, Papua, Jumat (7/1/2022).
Banjir dan longsor ini dipicu hujan yang turun mulai dari Kamis (6/1/2022) malam hingga Jumat dini hari.
Akibat banjir dan longsor ini, 7 orang tewas.
Berikut update terkini dari banjir di Jayapura:
Banjir Surut, Kondidi Pasar Youtefa Abepura Memprihatinkan
Banjir di Pasar Youtefa yang tingginya lebih dari orang dewasa terpantau telah surut pada Sabtu (8/1/2022).
Dikutip dari TribunPapua, Sabtu (8/1/2022), pasca direndam banjir, kondisi Pasar Youtefa Abepura pasca-diterjang cukup mengenaskan.
Baca juga: Ratusan Rumah Terendam Banjir di Kota Jayapura, Tim SAR Evakuasi 66 Orang
Pantauan di lapangan, ada sebagaian lapak-lapak kecil dari para pedagang tampak roboh, dan sebagiannya yang terbuat dari bangunan permanen pada setiap blok tertutup lumpur.
Selain itu, seluruh barang dagangan yang berada di pasar tersebut, baik itu barang elektronik, hingga pakaian tertimbun lumpur.
Tak hanya itu, sampah pun berserakan dimana-mana.
Satu diantara pedagang elektronik di Pasar Youtefa, Akbar (33) mengaku, dirinya sedih melihat seluruh barangnya rusak direndam air pascabanjir.
"Jujur saya sedih sekali pas datang lihat semua barang-barang saya ini. Semuanya rusak terendam air," kata pria asal Bugis itu kepada Tribun-Papua.com, di Jayapura, Sabtu (8/01/2022).
Baca juga: Kota Jayapura Dilanda Banjir Hebat, Enam Tewas
Menurutnya, akibat banjir, dirinya mengalami kerugian hingga puluhan juta. Akbar pun pasrah
"Yah saya pasrah saja kepada Allah, mau bagimana lagi, namanya ini juga musibah," ungkap pria 33 tahun itu.
Menurutnya, banjir yang menimpah Pasar Youtefa dan sebagian wilayah Kota Jayapura merupakan banjir terbesar selama 8 tahun dirinya berdagang di pasar tersebut.
"Ini musibah terbesar sepanjang 8 tahun saya di sini (berdagang),” katanya.
Wapres Perintahkan Percepatan Penanganan
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta jajaran terkait segera melakukan percepatan penanganan bencana banjir dan longsor di Kota Jayapura.
Selain itu, Wapres juga memberikan arahan kepada jajarannya untuk menyiapkan upaya penanggulangan jangka pendek serta jangka panjang.
“Pertama tentu penanggulangan bencananya."
"Yang kita minta dari Kementerian Sosial supaya segera (menangani), kemudian BNPB untuk menanggulangi korban dan juga dibantu oleh TNI/Polri segera ditangani supaya mereka yang terkena bencana itu bisa ditangani dengan baik, pengungsi dan lainnya,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari Wapresri.go.id.
Lebih lanjut, Ma'ruf Amin mengungkapkan tentang upaya yang perlu disiapkan untuk meminimalisir dampak bencana banjir.
“Jangka panjangnya, tentu kita harus mengantisipasi sumber-sumber yang menyebabkan terjadinya banjir itu."
"Bagaimana meminimalisir, kemudian bagaimana masyarakat lebih siap kalau terjadi banjir,” ucap Wapres.
“Jadi banjirnya diminimalisir, kemudian kesiapan masyarakat dalam menghadapi setiap terjadinya banjir bahkan bencana. Jadi kita itu siap selalu menghadapi bencana,” lanjutnya.
Tujuh Orang Tewas
Banjir dan longsor di Jayapura menyebabkan tujuh orang tewas.
Wakapolresta Jayapura Kota AKBP Supraptono menyatakan seluruh korban tewas karena terjadinya longsor di sejumlah titik.
"Lokasi longsor pertama terjadi Dok V Atas kelurahan Trikora ada tiga korban jiwa yang tertimbun yakni, John Itlay (23), Gidion Itlay (18) dan Theo Itlay (18)," katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (7/1/2022), dikutip dari TribunPapua.
"Kemudian TKP kedua yaitu di kompleks Bhayangkara yang memakan korban jiwa sebanyak dua orang yakni Junaedi (68) dan Sudarti (67), sedangkan korban luka-luka ada dua orang yang merupakan anggota Polri yakni Ainul (22) dan Jordan (22)," sambungnya.
Titik longsor ketiga berada di APO Kali terdapat satu korban jiwa yaitu Antonieta (39) dan kritis satu orang yakni Martina (15).
Sementara TKP keempat yakni dibelakang Kantor POM AD XVII Cenderawasih terdapat juga korban jiwa satu orang meninggal dunia karena tertimbun yakni Asniati (35).
"Para korban sendiri sudah dievakuasi oleh petugas dan dibawa ke rumah sakit baik yang meninggal dunia maupun dirawat," ujar Supraptono.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat, bila terjadi curah hujan yang cukup tinggi dan terus-menerus terutama yang tinggal di lereng tebing, agar segera mengamankan diri atau berpindah dari daerah tersebut.
Sedikitnya 500 Orang Mengungsi
Berdasarkan data di laman BNPB, hingga Jumat pukul 9.30 WIB, banjir dan longsor di Jayapura ini menyebabkan sedikitnya 500 orang harus mengungsi.
Dinas Pekerjaan Umum setempat turut mengerahkan alat berat untuk mendukung percepatan penanganan wilayah terdampak tanah longsor.
Kondisi mutakhir pada Jumat pagi, hujan ringan masih mengguyur wilayah Kecamatan Abepura, Kota Jayapura.
Baca juga: Update Banjir dan Longsor di Jayapura: 7 Orang Meninggal, Ratusan Warga Mengungsi
BPBD melaporkan banjir berangsur surut namun listrik masih dalam kondisi padam.
Banjir dan longsor yang melanda beberapa distrik atau kecamatan di Kota Jayapura, Provinsi Papua terjadi sejak Kamis malam (6/1) sekitar pukul 22.00 WIT.
Distrik terdampak meliputi Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram dan Muara Tami.
BNPB terus memonitor dan berkoordinasi dengan BPBD setempat terkait giat tanggap darurat.
(Tribunnews.com/Daryono/Suci) (TribunPapua/Calvin Louis Erari)