TRIBUNNEWS.COM, PEMALANG - Jasad gadis berinisial SAR (14) di Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, disimpan keluarganya di dalam rumah selama lebih dari dua bulan. Anehnya jasad itu tidak berbau sama sekali.
Kedua orangtua gadis itu meyakini, anaknya masih hidup sehingga tidak mau dimakamkan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto.
"Kami sudah menerima laporan itu dari masyarakat sejak Minggu (9/1/2022). Dari laporan masyarakat, bahwa ada satu keluarga menyimpan mayat anaknya di dalam rumah," kata Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto, Rabu (12/1/2022).
Karena tidak ada warga yang berani masuk ke rumah tersebut, warga melaporkan kejadian itu ke Muspika Kecamatan Moga.
"Karena lokasinya berada di pegunungan jauh dari perkotaan, kami bersama Muspika Kecamatan Moga langsung menuju ke lokasi. Di lokasi kami bersama ketua RT, tokoh agama, tokoh masyarakat mengecek jasad yang disimpan di dalam rumah," imbuhnya.
Setelah itu, pihaknya memberikan pemahaman kepada keluarga SAR.
Setelah cukup lama, akhirnya tim medis diperbolehkan untuk mengizinkan diperiksa petugas medis.
"Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas medis dari Puskesmas Banyumudal Moga, diperkirakan SAR telah meninggal dunia dikarenakan penyakit TBC," ucapnya.
Setelah dilakukan pendekatan secara persuasif, akhirnya keluarga korban mau memakamkan jenazah.
Diyakini Masih Hidup
Rahmad (38) dan Prihati (36) orang tua dari SAR (14) meyakini bahwa anaknya itu masih hidup.
"Sebelum kami dari Forkopimcam, tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua RT, dan ketua RW datang ke lokasi, kedua orangtua SAR menyakini anaknya masih hidup," kata Camat Moga, Umroni, Kamis (13/1/2021).
Setelah diberikan nasihat dan disadarkan, akhirnya kedua orang tua SAR mau menguburkan anak semata wayangnya itu dengan sesuai agama.
Baca juga: Makam Dandi Dibongkar karena Diduga Korban Pesugihan, Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan pada Jasadnya