"Rencananya bulan Januari ini kita akan ada rapat khusus dan di tingkat Kementerian Koordinator ini akan dilaporkan kepada Bapak Presiden. Mudah-mudahan akan ada kebijakan baru supaya kita bisa mendorong wisatawan mancanegara masuk ke Bali," tambah Sandi.
Menurut Sandi, dengan merebaknya varian Omicron kita harus penuh kehati-hatian dan kewaspadaan karena mayoritas Omicron yang sekarang ada di tengah-tengah kita ini dari pelaku perjalanan luar negeri.
Tingkatkan protokol kesehatan, genjot vaksinasi dan booster terutama untuk anak-anak usia 6-11 tahun dan ini yang tengah kita siapkan agar kasus Covid-19 varian Omicron tidak mematikan upaya kita untuk membangkitkan ekonomi di Bali.
Saat berada di Bandara Ngurah Rai, Sandi beserta rombongan mengunjungi sejumlah stand yang ada di area koridor terminal domestik. Saat berkeliling di sana, Sandi tertarik dan langsung membeli satu set teko keramik.
"Tadi kita sudah menjadi rojali atau rombongan yang jadi beli. Dan mencoba siap QRIS singkatan dari Sehat, Inovatif, Aman, Pakai QRIS. Dan sudah kita lakukan efektif touchless tapi yang handle masih deg-degan perlu latihan," ujar Sandi.
Menurutnya, ini adalah kolaborasi yang apik dan ciamik untuk kebangkitan ekonomi. Total 500 yang sudah dikurasi dan kalau dilihat sumbangsih UMKM di Bali lebih dari 60 persen. Berarti 90 persen lapangan kerja di Provinsi Bali diciptakan oleh UMKM dan banyak di Ekonomi Kreatif seperti kuliner, kriya dan aksesoris. (zae)
Baca juga: Pendapatan Rp 3,25 Triliun, Cilacap Sekarang Memiliki Etalaseu dan Fokus Bangun Infrastruktur