Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono turun langsung memungut sampah yang ada di Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai penanda awal kick off #BulanCintaLaut.
Kegiatan ini menjadi agenda rutin KKP untuk mencegah dan mengurangi pencemaran sampah, utamanya sampah plastik yang berasal dari aktivitas manusia di darat maupun di laut.
Baca juga: Menteri Trenggono Berpesan ke Siswa SD Perbanyak Makan Ikan Supaya Pintar
"Ini adalah satu acara pemanasan, kenapa karena saya berharap ini berlangsung di seluruh Indonesia. Saya berharap program ini dicanangkan oleh Presiden kita, dengan harapan gerakan ini benar-benar berdampak pada kesehatan ekologi, dan kesehatan ekologi merupakan panglima," ujar Menteri Trenggono di Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (28/1/2022).
Program Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) ini merupakan wujud komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam menjaga kelestarian ekosistem laut sesuai dengan prinsip ekonomi biru.
Kegiatan #BulanCintaLaut di Yogyakarta dilakukan sepanjang 1,53 kilometer menelusuri Pantai Parangkusumo hingga Pantai Parangtritis.
Baca juga: Targetkan 4 Kali Lipat Lebih, Menteri Trenggono Bidik PNBP di KKP Tembus Rp4 Triliun di 2022
Pesertanya sekitar 500 orang yang berasal dari KKP, personel TNI/Polri, perwakilan pemerintah daerah, perwakilan pelajar, mitra kerja KKP, kelompok nelayan, hingga penggiat lingkungan.
Menteri Trenggono berharap program ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah, pemangku kelautan dan perikanan dan masyarakat pada umumnya.
Bila kegiatan ini berjalan masif, dia juga berharap nantinya ada bulan tertentu, di mana para nelayan tidak melaut untuk menangkap ikan melainkan khusus untuk mengambil sampah.
Sampah-sampah ini kemudian dapat ditukarkan dalam bentuk kompensasi.
"Ini harapan ke depannya. Namun yang pasti tugas kita bersama mewujudkan laut yang sehat, minim pencemaran dan kerusakan ekosistem. Menjadikan laut biru adalah tanggung jawab kita bersama," tegasnya.
Pemerintah Indonesia melalui KKP dalam menjaga kesehatan laut yang menjadi concern dunia sejak beberapa tahun terakhir.
Terlebih Indonesia saat ini didaulat menjadi tuan rumah forum internasional G20 bertemakan "Recover Together, Recover Stronger".
Pada Presidensi G20 Indonesia, KKP akan berpartisipasi di antaranya dalam segmen Environment and Climate Sustainability Working Group (ECSWG) yang mengupas isu tentang lingkungan.
ECSWG akan fokus pada prioritas sustainable recovery, land and sea-based actions serta resource mobilization, untuk mendukung perlindungan lingkungan dan target-target mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Sementara Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menerangkan, kegiatan GBPL yang digagas KKP sangat membantu pihaknya dalam mengentaskan persoalan sampah.
Sebab Bantul yang berada di wilayah selatan, menjadi hilir dan muara seluruh perairan umum yang ada di Yogyakarta.
"Semoga kegiatan ini memantik kesadaran kita bersama untuk terus merawat lingkungan tetap bersih. Kita saat ini memang mengalami masalah serius terkait sampah. Kegiatan ini daya upaya kita bersama untuk mewujudkan kawasan pesisir yang indah. Ini juga untuk kelestarian ekosistem," ungkapnya.