Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut masih ada stigmatisasi terkait penyakit kusta.
Hal itu disampaikannya saat memperingati Hari Kusta Sedunia yang jatuh pada hari ini, Senin (31/1/2022).
"Ternyata stigmatisasi masih ada dan diskriminasi sering muncul. Nah itu butuh literasi untuk kita dorong, sehingga yang dijauhi ya penyakitnya jangan orangnya," ujar Ganjar, Senin (31/1/2022).
Ganjar pun meminta para tenaga kesehatan melakukan deteksi dini soal penyakit kusta.
Sehingga, penangannya akan lebih maksimal.
"Pencarian kasus harus lebih intens. Kemudian musti komunikasi dengan kelompok masyarakat, termasuk puskesmas terdekat. Kalau ketahuan langsung bisa dirawat di situ dengan cepat," ucapnya.
Lebih jauh, Ganjar menyampaikan ada penurunan kasus.
Baca juga: Hapus Stigmatisasi Penyintas Kusta, Gubernur Ganjar Pranowo: Butuh Literasi
Ganjar mengatakan, jumlah kasus selama 2020 mencapai 1.035, sedangkan di 2021 hanya 395.
Sementara itu, salah satu penyintas kusta asal Tegal, Firmansyah (50) mengaku senang atas perhatian dari pemerintah kepada para penderita kusta.
Ia berharap, seluruh kasus kusta di Jateng bisa segera selesai.
Baca juga: Waspadai Penyakit Kusta, Tren Penderitanya Terus Naik, Sebagian Anak-anak
"Saya penderita kusta dari 1998, dan terakhir dinyatakan selesai berobat tahun 2019, selama pengobatan tidak ada masalah. Lalu tadi yang disampaikan Pak Gub sangat bagus untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi penderita kusta," kata Firmansyah.
Adapun Pemerintah Provinsi Jateng menggelar Sarasehan Hari Kusta Sedunia, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang.
Kegiatan tersebut bertajuk 'Mari Bersama Hapuskan Stigma dan Diskriminasi Kusta'.