TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - SMAN 1 Boyolangu Tulungagung, Jawa Timur menghentikan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) karena muncul klaster Covid-19, Senin (31/1/2022).
Kebijakan ini diberlakukan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Tulungagung-Trenggalek.
Menurut Kasi SMK Cabdin Provinsi Jawa Timur wilayah Tulungagung-Trenggalek, Sunaryo, penghentian PTMT diberlakukan hingga Jumat (4/2/2022).
Seluruh siswa dilayani dengan pembelajaran daring.
"Tracing sudah dilanjutkan terhadap kelas itu dan kelas-kelas lain yang berdekatan," ungkap Sunaryo.
Pelacakan untuk kelas lain dilakukan secara acak.
Baca juga: Pakar Epidemiologi Prediksi Angka Kasus Aktif Covid-19 Omicron di Indonesia Sudah di Atas 100 Ribu
Hasilnya ada tiga siswa lain yang terkonfirmasi Covid-19.
Dengan demikian ada 12 siswa, setelah sebelum ada satu siswa awal dan delapan siswa hasil pelacakan pertama.
"Asal-usulnya yang jelas dari satu anak itu. Tapi sumbernya dari mana kami belum tahu," sambung Sunaryo.
Masih menurut Sunaryo, sebelumnya sekolah tidak mengadakan kegiatan di luar kota.
Selain itu juga tidak ada kunjungan dari luar kota.
Sunaryo pun menegaskan, sekolah sudah menekankan protokol kesehatan.
"Ada banyak faktor, salah satunya di keluarga. Kita tidak tahu situasi di keluarga sebelum siswa ke sekolah," ucapnya.
Baca juga: Angka Kasus Aktif Covid-19 Varian Omicron Diprediksi Sudah di Atas 100 Ribu, Ini Argumen Pakar
Meski demikian kejadian di SMAN 1 Boyolangu tidak mempengaruhi PTMT SMA dan SMK lain di Kabupaten Tulungagung.