TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons adanya dugaan delapan kasus Omicron yang terdeteksi di Kabupaten Banyumas.
Ganjar pun akan memastikan hasil dari dugaan varian Omicron di Banyumas tersebut.
"Yang dikabarkan sih kemarin ada penambahan kasus. Saya belum dapat laporan (Omicron,red) nanti saya cek," kata Ganjar dalam keterangan yang diterima, Selasa (1/2/2022).
Ganjar menegaskan, pihaknya akan terus bersiaga dengan melakukan pengambilan sample.
Kemudian, sample itu dibawa melalui tes whole genome squencing (WGS) setiap kali adanya kasus baru.
"Saya minta semua kalau ada yang sudah diambil sampelnya dibawa ke laboratorium kita untuk di tes wgs. Yang masuk (ke Jateng) baru 9, jadi kalau sequencenya itu membutuhkan waktu," ucap Ganjar.
Baca juga: Hari Kusta Sedunia, Ganjar: Yang Dijauhi Penyakitnya, Jangan Orangnya
Selain itu, Ganjar pun turut mengimbau masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi Covid-19. Tentunya, untuk menghindari terpapar varian baru Omicron.
"Jadi masyarakat enggak usah panik dan rata-rata mereka yang terkena itu juga tanpa gejala. Yang penting kabupaten kota semua siapkan tempat untuk merawat dan edukasi kembali untuk masyarakat disiplin menjaga prokes," terang Ganjar.
Dikabarkan sebelumnya, sebanyak delapan kasus probable Omicron terdeteksi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, temuan itu berdasarkan pemeriksaan S Genom Test Failure (SGTF) di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
"Dari delapan sampel yang diperiksa SGTF di BBTKLPP, hasilnya positif probable Omricon semuanya," kata Husein, Minggu (30/1/2022).