"Waktu benturan saya terlempar dari bus, masuk selokan," ujarnya, sebagaimana dilansir Tribun Jogja.
Dalam kondisi terluka parah, ia sempat berusaha mencari keluarganya.
"Saya bisa berdiri, langsung cari istri dan anak-anak saya. Saya merangkak mencari kedua anak saya di dalam bus, darah masih bercucuran," bebernya.
Akhirnya, dia dapat menemukan kedua buah hatinya, Elsa Ramadani (12) dan Aliya Dwi Oktavia (7).
Setelah itu, ia mencari istrinya yang duduk di bangku kedua atau tepat belakang sopir.
Ternyata, istrinya Sri Rahayu (35) sudah berada di luar bus.
Baca juga: Kondisi Jalan Tempat Kecelakaan Bus di Bantul: Ada Tanjakan, Berkelok, dan Rambu Peringatan
"Istri saya terlempar juga keluar bus," kata dia.
Ia pun kembali mencari korban yang selamat dalam peristiwa tersebut dan menemukan ibu mertuanya yang terluka parah.
Sementara itu, istri Danarto, Sri Rahayu, mengatakan sebelum menabrak tebing, semua penumpang panik.
"Sopir enggak bilang apa-apa, tapi penumpang pada teriak 'Allahuakbar, Allahuakbar', setelah itu bruk langsung menabrak tebing," ungkap dia.
Sebagai informasi, bus Gandos Abadi yang membawa karyawan pabrik konveksi Adiva di Mranggen, Polokarto, Sukoharjo itu menabrak Bukit Bego di Padukuhan Kedungbueng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Minggu siang.
Akibat kecelakaan itu, 13 orang tewas dan 37 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kisah Danarto Korban Selamat Laka Bus di Imogiri, Bercucuran Darah Merangkak Mencari Kedua Anaknya
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJogja.com/Santo Ari, Kompas.com/Markus Yuwono)