News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bentrokan di Sorong

DPRD Papua Barat Minta Polisi Periksa Owner Double O Sorong

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi berjaga di lokasi bentrokan tempat hiburan malam Double O di Sorong Papua Barat.

TRIBUNNEWS.COM, SORONG - Anggota DPRD Provinsi Papua Barat, Syamsudin Seknun meminta jajaran Kepolisian agar menangkap owner atau pemilik tempat hiburan malam (THM) Double O Sorong terkait kasus pembakaran yang menewaskan 17 korban beberapa waktu lalu.

Seknun meminta seluruh jajaran Kepolisian bisa melihat tragedi ini secara utuh.

Sebab menurutnya kasus ini berawal dari peristiwa perkelahian antar oknum, penyerangan hingga berlanjut pada pembacokan seorang pemuda pada Senin malam.

"Setelah kami pelajari dari setiap pemberitaan di media massa, saat ini pihak Kepolisian seakan-akan hanya fokus pada pembakaran THM Double O saja," ujar Seknun, kepada sejumlah awak media, Senin (7/2/2022).

Menurutnya Seknun, seharusnya pihak Kepolisian mampu melihat kasus ini secara utuh, dan membuka kronologis kejadian sebelum terjadi kebakaran itu.

"Dari video dan fakta-fakta yang kami dapat, telah membuktikan bahwa ada sebuah kelalaian dari Kepolisian Polsek Sorong Timur," tuturnya.

Baca juga: Setelah Hampir 2 Minggu Jenazah Ananin Korban Pembakaran Double O Akhirnya Tiba di Pangandaran

Sebab, dalam situasi seperti itu pihak Kepolisian membiarkan management Double O Sorong, beroperasi saat terjadi pembacokan seorang pemuda.

"Suatu hal yang disayangkan adalah pelaku menyerang dan membacok KR telah mempunyai persiapan serta menggunakan identitas tertentu, keluar dari dalam Double O," ucapnya.

Terkait tragedi ini, pihaknya meminta kepada Kapolda Papua Barat, agar segera memanggil owner Double O untuk diperiksa.

"Saya minta kepada Kapolda Papua Barat, agar segera menangkap memeriksa owner Double O dan mempertanggungjawabkan ini," tegas Seknun.

"Karena, orang-orang yang membantai adik KR itu awalnya keluar dari Double O, dan sudah barang tentu dia mengetahui hal itu," ujarnya.

Tak hanya itu, ia menduga, ada dugaan keterlibatan owner Double O secara terstruktur dalam kejadian ini.

"Saya sebagai saudara dari korban KR, meminta agar Kapolda Papua Barat dan jajarannya harus menangkap owner Double O untuk diperiksa," kata Seknun.

Jika tidak, maka pihaknya dan seluruh keluarga akan membuat laporan secara resmi untuk dimasukkan ke Mabes Polri.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini