News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terungkap Penyebab Matinya 130 Ton Ikan Keramba Jaring Apung di Danau Maninjau Sumbar

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ikan keramba di Danau Maninjau Kabupaten Agam kembali mengalami kematian massal sejak Jumat (11/2/2022) hingga Senin (14/2/2022).

Laporan Wartawan Tribun Medan Wahyu Bahar

TRIBUNNEWS.COM, AGAM - Dalam 3 hari, tak kurang 130 ton ikan keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau mati.

Matinya ikan terjadi mulai hari Sabtu (12/2/2022) hingga Senin (14/2/2022).

Penyuluh Perikanan Kecamatan Tanjung Raya, Asrul mengatakan ikan keramba mengapung karena cuaca ekstrem yang melanda kawasan Maninjau, Kabupaten Agam pada Jumat (11/2/2022).

"Cuaca buruk pada hari Jumat, hujan badai pada hari itu, akibatkan kematian massal ikan keramba," kata Asrul pada Senin (14/2/2022) malam.

Cuaca ekstrem itu mengakibatkan terjadinya pergerakan massa air (upweeling-red) di Danau Maninjau, sehingga kondisi danau tidak stabil.

Kondisi itu menyebabkan amonia yang berada di dasar danau naik, dan oksigen berkurang sehingga ikan mendadak mati.

Baca juga: 85 Kelurahan di DKI Jakarta Bagikan Paket Sembako kepada Warga yang Isoman

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 130 ton ikan keramba Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) mati mendadak.

Kematian massal ikan tersebut terjadi di dua nagari sejak Sabtu (12/2/2022) hingga Senin (14/2/2022).

"Kematian ikan KJA terjadi di Nagari Koto Malintang dan Nagari Duo Koto," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam Rosva Deswira kepada wartawan, Senin (14/2/2022) malam.

Sekitar 130 ton ikan mati itu tersebar di 176 petak KJA di dua nagari, rinciannya 50 ton ikan mati di Nagari Koto Malintang dan 80 ton ikan mati di Nagari Duo Koto.

Rosva melanjutkan, akibat kematian massal ikan tersebut, 45 KK pembudidaya ikan KJA mengalami kerugian materil.

"30 KK di Koto Malintang dan 15 KK di Duo Koto," sambungnya.

Ia menyampaikan kematian massal ikan selama tiga hari terakhir ialah yang pertama di tahun 2022.

Diketahui sebelumnya, sebanyak 1.764 ton ikan KJA Danau Maninjau mengalami kematian massal sepanjang tahun 2021.

Akibatnya, kerugian materil kematian massal ikan KJA di tahun 2021 ialah sekira Rp 32,28 Miliar

"Total kerugian akibat kematian massal ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau sepanjang tahun 2021 diperkirakan mencapai Rp 32,28 Miliar," ujar Rosva akhir Desember 2021 lalu. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Cuaca Buruk jadi Penyebab Ikan Mati Massal di Danau Maninjau, Petani Rugi Miliaran Rupiah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini