TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Anggota Komisi 4 DPRD Kota Jambi Abdullah Thaif mengatakan belajar daring atau pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas membuat anak-anak menjadi bodoh.
"Teknisnya saya nggak masalah. Tetapi kualitas belajar selama daring membuat anak-anak tidak sengaja menjadi bodoh," kata Abdullah Thaif, Anggota Komisi 4 DPRD Kota Jambi, Jumat (18/2/22).
Pemerintah mengikuti kurikulum yang ada, sedangkan seiring pembelajaran daring siswa lebih banyak dibantu dengan orang tua atau bahkan hanya melalui mesin pencarian.
Siswa yang belajar daring cenderung menyelesaikan tugasnya secara instan melalui mesin pencarian, atau nyaris bantuan penuh dari orangtua.
Baca juga: Berstatus PPKM Level 2, Hendi Tetap akan Mulai Kembali PTM
"Permasalahannya, mampukah mereka (siswa) bersaing lantaran tidak mendapatkan ilmu di bawah bimbingan guru secara penuh?" katanya.
Thaif yakin generasi akan mundur seiring kualitas pembelajarannnya bila tidak kembali dikuatkan.
Thaif juga berkata memang saat ini kasus Covid-19 masih berjalan, seiring penyebaran kasus varian Omicron.
Baca juga: 19 Sekolah di Medan Hentikan PTM Karena Covid-19
Tetapi anak-anak, dan masyarakat pada umumnya tentu dapat terhindar dari Covid-19 setidaknya dengan kuatnya imun.
"Kita tahu virus ini tidak ada obatnya. Obatnya yaitu imun atau daya tahan tubuh yang bagus, asupan suplemen yang bagus," kata bagian dari fraksi PKB ini.
Ia mengatakan justru siswa akan bertambah lemah daya pikirnya dengan adanya pembelajaran daring.
"Jadi pemerintah beri saja asupan suplemen, jangan beri doktrin negatif, beri doktrin positif," lanjutnya. (Rara Khushshoh Azzahro)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Politisi PKB Sebut Pembelajaran Daring Buat Siswa di Jambi Tak Sengaja Bodoh