Ia kemudian langsung ikut untuk melakukan evakuasi delapan mayat santri di dalam kamar.
Saat itu ia melihat ada dua titik jasad santri di dalam kamar.
"Jenazah berkumpul di dua titik kamar, pertama di pojok kamar, kemudian ke dua itu di dekat tembok yang tak jauh dari lokasi tangga keluar," katanya.
Saat datang ke lokasi, kata Gojali, ia mengaku sempat meneteskan air mata.
"Saya meneteskan air mata, saya melihat mereka seperti anak sendiri. Karena memang saya dekat juga dengan keluarga pesantren di sini," katanya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJabar.id /Cikwan Suwandi)(Kompas.com /Farida Farhan)
Berita lainnya seputar Kebakaran Pondok Pesantren di Karawang.