Kejadian kebakaran terjadi di lantai dua pesantren.
Saat itu para santri tengah beristirahat di kamar tersebut.
Saksi mata menceritakan dalam kebakaran di Pesantren Miftakhul Khoirot si jago merah cepat membesar.
Pesantren tersebut berada di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Dalam kejadian kebakaran tersebut, sebanyak delapan santri dan dua orang terluka.
Seorang saksi mata Hilman Faqih (22) mengatakan, ia sempat mencoba memadamkan api.
Baca juga: Wagub Jabar Serahkan Bantuan Uang Kepada Pesantren Miftakhul Khoirot Karawang
"Saya dapat telepon dari teman, katanya pesantren kebakaran, saya langsung buru-buru ke sini," katanya warga Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, ini.
Faqih menceritakan, informasi itu ia terima sekitar Pukul 13.00 WIB.
Di lokasi, ia melihat kepulan asap dari kamar santri yang berasal dari lantai dua.
Melihat kepulan asap tersebut, Faqih langsung berlari ke arah Pom BBM yang tak jauh dari pesantren untuk meminjam Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
"Saya langsung ke Pom Bensin, buat pinjam alat pemadam. Saya minta dijelasin dulu cara menggunakannya, itu sekitar 20 menit baru ke pesantren lagi," katanya.
Sesampainya di lokasi kebakaran, Faqih mengatakan, api yang berada di kamar santri itu sudah membesar.
Bersama para santri dan warga, ia mencoba memadamkan api sembari menunggu petugas damkar datang.
Baca juga: Kebakaran di Pesantren Karawang, Santri Ini Sempat Berusaha Selamatkan Temannya
"Sebagian santri sudah ada di bawah," katanya.