TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Petani Lampung merasakan betul manfaat pupuk subsidi yang merupakan program Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan). Tak hanya pupuk subsidi, petani Lampung pun terbantu dengan adanya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian. Salah satunya adalah keterjangkauan harga sehingga budidaya pertanian di Lampung dapat terus berjalan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, pupuk subsidi merupakan program prioritas untuk membantu para petani mengembangkan budidaya pertaniannya. "Dengan pupuk yang baik, maka budidaya pertanian juga akan berkembang semakin baik. Untuk itu Kementan menggulirkan program pupuk subsidi," ujarnya.
Direktur Jenderal PSP Kementan, Ali Jamil menjabarkan lima manfaat pupuk subsidi petani. Pertama, petani dapat memperoleh pupuk dengan harga yang terjangkau sesuaiUU Nomor 19 Tahun 2013 sebagai salah satu bentuk perlindungan pemerintah kepada petani.
Kedua, subsidi menjamin ketersediaan pupuk hingga ke pelosok melalui penugasan khusus Menteri Perdagangan/Meneg BUMN melalui PSO. "Ketiga, dengan adanya subsidi, kualitas pupuk yang dipasok terjamin karena memenuhi standar dan spesifikasi yang dipersyaratkan yakni kualitas sesuai SNI," kata Ali.
Keempat, subsidi pupuk meningkatkan minat para petani untuk tetap bertani secara berkesinambungan. "Terakhir, subsidi pupuk berperan menjaga dan meningkatkan produktivitas pertanian nasional guna mendukung kedaulatan pangan," kata Ali.
Direktur Pupuk dan Pestisida Ditjen PSP Kementan, Muhammad Hatta menuturkan, sedapat mungkin distribusi pupuk harus memenuhi enam prinsip utama atau disebut 6T, yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu. "Agar bisa memenuhi prinsip 6T, Kami terus mengawal dan membenahi sistem pendistribusian pupuk subsidi. Di antaranya lewat e-RDKK dan penerapan kartu tani serta memperketat pengawasan," ujarnya.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Sumber Makmur, Paidin, menilai keberadaan pupuk subsidi sangat dirasakan manfaatnya. Dengan harga pupuk subsidi yang murah, tentu hal tersebut mampu menekan biaya produksi para petani.
"Ya, tentu saja keberadaan pupuk subsidi sangat bermanfaat untuk kami pak, karena harganya murah," terangnya kepada wartawan (24/2/2022).
Hanya saja, pemerintah belum dapat memenuhi kebutuhan pupuk subsidi secara keseluruhan, dengan alasan seperti keterbatasan anggaran, serta tujuan pupuk subsidi yang memang diperuntukkan hanya sebagai stimulus.
Kendati dibatasi penerimaanya, para petani di Kabupaten Lampung Selatan cukup pandai mensiasati kekurangan pupuk subsidi tersebut, dengan cara membeli pupuk non subsidi.
"Memang tidak semua tanaman diberi pupuk subsidi, Pak. Karena dari tanaman padi sebanyak satu hektar, mungkin pupuk subsidi hanya bisa memenuhi kebutuhan pupuk 30-40 persen dari luas lahan itu. Tentunya kami membeli pupuk non subsidi, Pak. Untuk penuhi kebutuhan pupuk," ungkapnya.
Keterbatasan modal yang kerap menjadi masalah bagi para petani, terlebih harga pupuk non subsidi yang terbilang cukup mahal. Hal seperti ini ternyata buka kendala para petani di desa Trimomukti tersebut. Lantaran, mereka juga dapat mengakses program pemerintah lainnya, yakni KUR Pertanian. "Saya pun sangat merasa terbantu, Mas. Karena pakai KUR," imbuhnya.
Selain untuk pendanaan pupuk non subsidi, pinjaman yang diperoleh petani melalui KUR Pertanian dimanfaatkan guna produksi lainya, seperti untuk membeli cairan pengusir hama.
"Banyak manfaatnya sudah yang saya rasakan program pemerintah, mulai dari pupuk subsidi, sampai dana pinjaman KUR," tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Kusnardi menjelaskan pendistribusian pupuk subsidi telah digelontorkan Januari lalu.
"Ya, untuk pupuk subsidi sudah digelontorkan mulai Januari lalu," singkatnya, kepada wartawan yang ditemui di tempat terpisah.
Diakuinya, memang jumlah pupuk subsidi yang didistribusikan belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan para petani di Lampung.
"Memang jumlah pupuk subsidi belum semua bisa terpenuhi, karena mungkin minimnya anggaran, sehingga tidak semua lahan petani bisa diberi pupuk subsidi," kata dia.
Untungnya mayoritas petani di Lampung terbilang cukup mandiri, untuk mensiasati keterbatasan jumlah pupuk subsidi, mereka (petani) membeli pupuk non subsidi.
"Banyak petani yang mengajukan KUR untuk permodalan, dan salah satunya untuk biaya mereka membeli pupuk non subsidi, ayat kebutuhan pupuk lahan tercukupi," pungkasnya.
Terlebih ditahun ini jumlah penerima pupuk subsidi di Lampung naik 50 persen berdasarkan data indek terbaru. Petani penerima pupuk subsidi di lampung pada tahun 2022 ini meningkat 50.488 orang.(*)