Warga yang marah mengejarnya dengan motor juga. Mungkin karena gugup karena dikejar warga kampung, Af tak mampu mengendarai motornya dengan baik.
Saat melintas di depan Polsek Garum atau di Kelurahan Tawangsari, mendadak laju motornya oleng ke kiri.
"Jalan di TKP cukup padat perkampungan sehingga kemungkinan si bocah gugup," terang Burhanuddin.
Di tengah kegugupannya, si bocah malah membuat motor oleng ke kiri lalu terjerembab ke selokan.
Karuan, bapak dan anaknya bersamaan terjatuh ke dalam selokan juga.
Dan belum sempat kabur, massa sudah datang dan mengepungnya.
Baca juga: Daftar Identitas Korban Tewas dan Luka-luka Kecelakaan KA Dhoho vs Bus Harapan Jaya di Tulungagung
"Mereka juga kesakitan karena motor yang dinaiki nyungsep ke selokan sehingga tak bisa langsung bangkit," Burhanuddin menambahkan.
Teriakan maling membuat massa makin emosi dan menghajarnya.
Akan tetapi, sasaran pemukulan lebih mengarah kepada Nanang, begitu warga tahu bahwa pelaku satunya masih anak-anak.
Beberapa warga memang ikut mengamankan Af, namun mereka sampai bertanya-tanya mengapa Nanang tega mengajak anaknya yang masih kecil untuk mencuri.
Dari penyelidikan petugas, ternyata ada beberapa sangkar burung di rumah pelaku meski hanya tersisa seekor burung jenis punglor.
Diduga burung itu juga hasil kejahatan namun polisi masih menyelidiknya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Bapak di Blitar Jerumuskan Anaknya Yang Masih SD, Dihakimi Warga saat Ketahuan Mencuri Burung
(Surya.co.id/Imam Taufiq)