TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - PT Palapa Timur Telematika (PTT) mencatat sepanjang 2019 hingga Januari 2021, telah terjadi 174 ulah vandalisme atau perusakan fasilitas milik Palapa Ring Timur di wilayah Papua dan Papua Barat.
Kasus ini merupakan yang terbanyak dari empat wilayah di timur Indonesia yang dilintasi jaringan internet serat optik tersebut.
Fakta tersebut disampaikan PT Palapa Timur Telematika (PTT) dalam webinar dengan topik penjelasan aksi vandalisme atas fasilitas Palapa Ring Timur, Rabu (20/1/2021), dari Jakarta.
General Manager Operasi PT Palapa Timur Telematika, Widodo Yuli Prasetyo mengatakan 90 persen dari 174 aksi vandalisme fasilitas Palapa Ring Timur terjadi di Provinsi Papua, sementara sisanya di Provinsi Papua Barat.
Sementara, aksi tersebut belum ditemukan di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Maluku, yang juga masuk dalam jaringan Palapa Ring Timur.
"Ulah vandalisme dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan membakar fasilitas base transceiver station (BTS) Palapa Ring Timur di dua lokasi di Kabupaten Puncak pada 3 Januari 2021," kata Widodo dikutip dari laman ptt.net.id.
"Pengrusakan juga dilakukan di BTS 4 yang terletak di Distrik Omukia dan BTS 5 di wilayah Muara, Distrik Mabuggi," sambungnya.
Baca juga: Telkomsel: 8 Pekerja yang Ditembaki KKB Merupakan Karyawan PT Palapa Timur Telematika
Dikatakan, di Papua, mayoritas aksi vandalisme terjadi di wilayah pegunungan.
"Aksi vandalisme meliputi menghalangi lokasi pemasangan fasilitas, pemutusan kabel fiber optik, dan yang terberat aksi perusakan perangkat menara di Kabupaten Puncak," ujarnya.
Ia menuturkan, vandalisme pada proyek Palapa Ring Timur menyebabkan layanan jaringan telekomunikasi di wilayah tersebut mengalami kendala.
"Proses perbaikan fasilitas yang dirusak memakan waktu serta mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk material, pekerja, dan transportasi logistik. PTT mengharapkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak agar proses perbaikan dan pemeliharaan berjalan lancar," kata Widodo.
Manajer Proyek Herald Napitupulu mengatakan, PTT sebenarnya telah melakukan usaha-usaha yang signifikan untuk menjaga keamanan aset dan infrastruktur Palapa Ring Timur.
Namun, upaya tersebut menghadapi sejumlah tantangan, seperti gangguan keamanan serta kondisi geografis dan jalan yang belum memadai sehingga tidak dapat diakses kendaraan bermotor.
"Kami telah memasang CCTV (kamera pemantau) untuk pengawasan, pagar listrik, serta membangun pos TNI di area itu. Namun, lokasi fasilitas itu di wilayah pegunungan tinggi yang sulit dijangkau kendaraan darat serta jarak tempuh yang jauh dan tidak berada di lingkungan permukiman warga," ungkap Herald.
Eddy menambahkan, Palapa Ring Timur adalah proyek strategis nasional yang sangat dibutuhkan pemda dan masyarakat setempat.
Karena itu, fasilitas tersebut harus mendapatkan prioritas pengamanan.
Diketahui, Pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo bekerja sama dengan tiga Badan Usaha Pelaksana yaitu PT Palapa Ring Barat (Palapa Ring Barat), PT LEN Telekomunikasi Indonesia (Palapa Ring Tengah) & PT Palapa Timur Telematika (Palapa Ring Timur) telah menuntaskan pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional di seluruh ibukota kabupaten/kota di Indonesia pada bulan Agustus 2019.
Palapa Ring merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksana Proyek Strategis Nasional yang menghubungkan seluruh 514 ibukota kabupaten dan kota di Indonesia dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Non-KPBU.
Penggelaran Palapa Ring oleh Pemerintah sepanjang lebih dari 12.000 km di 57 kabupaten/kota di 11 provinsi dengan skema KPBU merupakan wujud dari kebijakan afirmatif pemerintah untuk menyediakan internet cepat di wilayah-wilayah Terluar, Terdepan, Tertinggal (3T) yang secara komersial tidak feasible untuk dibangun oleh pihak swasta.
Baca juga: Selamat dari Penembakan KKB, NS Kini Menjadi Saksi Kunci Kasus Pembunuhan 8 Rekan Kerjanya
8 Karyawan PTT Tewas Ditembak KKB
Sebanyak delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika terwas tertembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).
NS, satu-satunya karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) yang selamat dari penyerangan tersebut.
Delapan karyawan perusahaan tersebut dibunuh KKB saat melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga.
Dalam kamera CCTV terekam, satu-satunya pekerja yang selamat itu melambaikan tangan meminta pertolongan, setelah rekan-rekannya tewas ditembaki.
"Hal tersebut terlihat melalui rekaman CCTV Tower PTT bahwa salah seorang Karyawan PTT yang selamat bernama NS dan meminta bantuan penyelamatan di Tower BTS 3," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com pada Kamis (3/3/2022) malam.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menuturkan kornologis peristiwa ini.
Awalnya, penyerangan diketahui setelah seorang karyawan PTT menghubungi aparat keamanan lewat telepon pada Kamis (3/3/2022).
Kepada pihak keamanan, saksi hidup inisial NS menyebut, saat penyerangan dilancarkan KKB, dirinya tak berada di basecamp.
"Namun saat kembali, dirinya menemukan delapan rekannya sudah meninggal dunia," uujar Kamal dalam rilis persnya.
"Melihat rekan-rekannya sudah tidak bernyawa, sekira pukul 13.00 WIT saksi meminta bantuan penyelamatan melalui CCTV Tower BTS 3. Kemudian pukul 16.00 WIT baru termonitor di CCTV Pusat PTT di Jakarta," katanya.
Adapun delapan korban yang meninggal berinisial B, R, BN, BT, J, E, S dan PD. Sedangkan satu korban selamat berinisial NS yang juga saksi.
Semua korban tewas dan seorang saksi selamat masih berada di Tower BTS 3 Telkomsel, dan belum bisa dievakuasi akibat terkendala cuaca.
Baca juga: Kronologis 8 Karyawan PTT Tewas Ditembak KKB, NS Selamat karena Sedang Tak Berada di Basecamp
"Pihak Perusahaan PT Palapa Timur Telematika sudah mengevakuasi karyawan yang berada di BTS 4. Sedangkan untuk di BTS 3 belum bisa dilakukan karena terkendala cuaca," kata Kamal.
Terkini, aparat gabungan TNI dan Polisi serta pemerintah setempat masih berupaya mengevakuasi korban.
Akses menuju lokasi kejadian hanya bisa dilalui lewat transportasi udara.
Polres Puncak saat ini sudah membentuk tim untuk menuju lokasi kejadian, sekaligus melakukan penegakan hukum.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul 2 Kali Dikoyak KKB, Ini Tugas PT Palapa Timur Telematika di Papua