News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wakil Bupati TTS NTT Dilaporkan ke Polisi karena Tampar Sopir Ambulans, Berawal Serempetan Mobil

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan.

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jhony Army Konay, dilaporkan ke Mapolres TTS oleh sopir ambulans Puskesmas Kualin, Yaner Sesfaot (25).

Yaner melaporkan Army Konay atas kasus penganiayaan yang dialaminya.

Penganiayaan yang dilakukan Army Konay terjadi di sebuah bengkel mobil di Kota Soe, Rabu (2/3/2022).

Army Konay pun membenarkan dirinya telah menampar Yaner.

Berawal Serempetan Mobil

Mengutip Kompas.com, Yaner mengatakan, kejadian bermula pada Selasa (1//3/2022) sore.

Saat itu, dirinya mengemudikan ambulans hendak mengantar seorang dokter pulang ke kos.

Baca juga: Seorang Pria di Jakarta Barat Aniaya Ibu Kandungnya hingga Tewas

Baca juga: Sempat Berobat Pijat, Begini Kondisi Terkini Sopir Truk Korban Penganiayaan Pria Kekar di Cibubur

Ketika melewati lorong pertokoan, mereka berpapasan dengan mobil berpelat merah DH 2 C yang dikemudikan Wakil Bupati TTS.

Karena di sisi kiri tidak ada tempat untuk menepi, Yaner pun menepi ke arah kanan untuk parkir.

Tujuannya, agar mobil Wakil Bupati TTS bisa melintas.

Namun, saat melintas, mobil yang dikemudikan Army Konay menyerempet mobilnya persis di sebelah kiri bagian belakang.

"Setelah itu, saya turun dari mobil ambulans dan menghampiri meminta maaf kepada Bapak Wakil Bupati," kata Yaner, Kamis (3/3/2022).

Army Konay lalu turun dari mobil dan melihat mobilnya lecet.

Ia juga menanyakan Yaner dari Puskesmas mana dan siapa nama Kepala Puskesmasnya.

"Pak Wakil Bupati bilang besok kasih tahu kau punya kepala puskesmas untuk perbaiki mobil ini. Saya bilang siap Bapak," ujarnya.

Yaner Sesfaot (25), sopir mobil ambulans milik Puskesmas Kualian, melaporkan Wakil Bupati TTS Jhony Army Konay ke Polres TTS (Dokumen Araksi)

Yaner Dimaki dan Ditampar

Pada Rabu (2/3/2022), Yaner dan seorang dokter serta Kepala Puskesmas Kualin mendatangi rumah dinas Army Konay.

Tak lama kemudian, mereka disuruh ke bengkel mobil yang berada tak jauh di belakang rumah dinas.

Yaner kemudian duduk berjejer dengan dokter dan Kepala Puskesmas.

Army Konay lalu mengambil sebuah kursi dan duduk tepat di sampingnya.

"Bapak Wakil langsung bilang, 'saya yang sengaja tabrak kamu karena saat berpapasan, kamu tidak membunyikan klakson mobil'," ujar Yaner meniru ucapan Army Konay.

Mendengar itu, Yaner lantas meminta maaf.

Baca juga: Kronologi Calon Kades di Pamekasan Tewas Dianiaya, Pelaku hingga Kini Masih Misteri

Namun, bukannya memaafkan, Army Konay malah memaki Yaner berulang kali.

Tak hanya itu, Army Konay juga memukul Yaner di bagian mulut dan masker yang dikenakan Yaner pun ditarik hingga putus.

Setelah itu, Yaner bangun dari kursinya.

Akan tetapi, dia kembali dipukul di bagian wajahnya.

Karena emosi, Yaner memilih untuk menghindar dan keluar dari bengkel.

Army Konay Sebut Yaner Tak Sopan

Masih dari Kompas.com, Army Konay membenarkan dirinya telah menampar Yaner.

Dia mengaku menampar Yaner sebanyak satu kali.

Hal itu dilakukan karena sikap Yaner yang tak beretika dan membangkang saat berbicara dengan dirinya.

Baca juga: Wanita di Tegal Ditemukan Tewas Mengenaskan di Sawah, Jenazah Korban Tanpa Busana dan Dimutilasi

Baca juga: Kronologis 8 Karyawan PTT Tewas Ditembak KKB, NS Selamat karena Sedang Tak Berada di Basecamp

"Dia masuk di rumah jabatan tidak sopan, duduk sejajar saya."

"Saya suruh dia cabut masker baru berbicara karena dia berbicara tidak jelas."

"Tapi malah dia melawan, makanya saya tampar dia, tapi tidak kuat," kata Army Konay kepada sejumlah wartawan, Kamis.

"Setelah saya tampar, dia malah bangun jalan ke luar, setelah itu kembali masuk dan duduk sejajar lagi dengan saya," sambungnya.

Setelah kejadian itu, Army Konay lalu meminta Yaner, Kepala Puskesmas Kualin dan seorang dokter untuk pulang.

Dia juga meminta supaya mereka mendinginkan kepala sebelum kembali berbicara dengannya.

"Sebagai bawahan seharusnya dia datang sopan bukan berlagak melawan dan tidak beretika."

"Sebagai atasan saya merasa tidak terima dengan sikap tersebut dan ingin membina dia," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini