TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memastikan bahwa hubungan PKB dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baik-baik saja.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri silaturahmi dengan pengurus Pondok Pesantren Bumi Hidayah, Trenggalek, Jawa Timur, Senin (7/3/2022).
Mulanya, pria yang akrab disapa Cak Imin atau Gus Muhaimin itu berbicara soal keinginan generasi NU untuk menorehkan sejarah baru dalam dunia politik.
"Ibarat di NU Ini saya dan para Gus Gus itu generasi keempat. Generasi keempat yang ingin membuktikan bahwa di generasi keempat inilah kita juga bisa berbuat torehan sejarah baru politik Indonesia, torehan sejarah baru politik Nahdlatul Ulama," kata Cak Imin.
Kemudian, Cak Imin menyebut nama Ketua Umum PBNU saat ini KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Wakil Ketua DPR RI itu juga menyinggung pernyataan Gus Yahya yang menegaskan tak ada pengurus NU yang ikut dalam politik praktis.
Baca juga: Di Pacitan, Cak Imin Sebut PKB sebagai Partai Islam Terstabil
Menurutnya, pernyataan tersebut memberikan kesempatan PKB untuk memajukan capres yang siap memimpin Indonesia.
"Saya langsung sujud syukur, berarti ini enggak ada Kiai Ma'ruf Amin yang kedua. Jadi berarti PKB punya kesempatan luas dan insyaallah bersama bersatu," ucapnya.
"Jadi pertanyaan saya 'apa tidak ada tikungan tikungan baru?' dijawab oleh Gus Yahya 'tidak ada lagi pengurus NU nyalon. dan satu satunya calon dari PKB' kira-kira gitu statement yang ada," lanjutnya.
Pada kesempatan itu juga, Cak Imin mengatakan PKB tak memiliki masalah dengan PBNU, termasuk tak ada masalah pribadi antara dirinya dengan Gus Yahya.
"Oleh karena itu harus nyontoh Trenggalek. Trenggalek, NU dan PKB engak pernah ada masalah," ujarnya.
"Tapi sebetulnya enggak ada masalah. Kita dengan Gus Yahya juga enggak ada masalah, fine fine aja dan kalau Gus Yahya, saya juga enggak komplain karena saya bisa memahami," tandasnya.