Rekam Aksi Pakai Laptop Sekolah
Dikutip dari Tribun Jateng, parahnya, aksi cabul itu direkam oleh pelaku menggunakan laptop yang merupakan inventaris sekolah.
Video itu kemudian dipakai pelaku untuk mengancam korban agar mau melayani nafsu bejat tersangka berulang kali.
"Tersangka mengancam korban jika tidak mau melayani maka akan diberi nilai jelek dan video mesum korban akan disebarkan," ungkap Era.
Era melanjutkan, rata-rata, korbannya sudah dirudapaksa oleh pelaku lebih dari dua kali.
Perbuatan itu seluruhnya dilakukan di sekolah, baik saat jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran.
Baca juga: Siswi SMP di NTT Dirudapaksa 10 Pria, 9 Pelaku Ditangkap, 1 Lainnya Masih Diburu Polisi
Baca juga: Ancam Beri Nilai Jelek, Oknum Guru di Purbalingga Rudapaksa 7 Siswinya Sejak 2013
Terobsesi Hentai
Kepada polisi, pelaku mengaku melakukan perbuatan itu karena terobsesi komik dewasa atau hentai.
Gambar-gambar kartun dewasa tersebut disimpan pelaku di ponsel miliknya, serta laptop milik sekolah yang dibawanya.
"Tersangka menyimpan koleksi lebih dari 4.000 video kartun dewasa yang diperlihatkan kepada korban sebelum beraksi."
"Kami juga telah mengonfirmasi kepada para korban yang sebagian saat ini telah lulus sekolah," beber Eka, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Saking terobsesinya dengan kartun hentai, pelaku juga memaksa korban untuk memperagakan sejumlah adegan yang ada di dalam video kartun tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Oknum Guru di Purbalingga Cabuli 7 Murid, Dilakukan Sejak 2013, yang Diincar Dikunci Dalam Ruangan
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Permata Putra Sejati, Kompas.com/Iqbal Fahmi)