TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Antrean warga mengular terlihat saat Operasi Pasar Minyak Goreng di depan GOR Bukit Telunjuk Kota Lahat, Sumatera Selatan, Rabu (9/3/2022).
Mereka warga harus berdiri berjam-jam, saling himpit-himpitan dan terjepit satu sama lain demi mendapatkan sebungkus minyak goreng.
Bahkan ada yang bernasib naas, sudah lama antre tetapi saat gilirannya ternyata minyak goreng sudah habis.
Mereka yang antre ini tak hanya para ibu rumah tangga tetapi juga bapak bapak dan anak anak ikut dalam antrean panjang tersebut.
Baca juga: Jurus Baru Mendag Atasi Kelangkaan Stok Minyak Goreng, Naikkan DMO Jadi 30 Persen
Suasana gaduh nyaris ricuh hampir saja terjadi. Bahkan, pintu pagar GOR Lahat nyaris roboh dan menimpa akibat saling dorong antara warga dan petugas pengamanan.
Kegaduhan semakin memuncak, ketika petugas mengumumkan jika minyak goreng akan segera habis sementara warga yang antre masih banyak. Warga pun berusaha merengsek masuk.
"Ya Allah luko kaki aku terjepit pagar. Alangke saro nak beli minyak sampe harus mak ini, "ujar Fatimah, salah satu warga yang ikut antrian untuk membeli dua liter migor, Rabu (9/3/2022).
Tak sedikit juga ibu ibu yang menangis dan anak anak yang digendong menjerit histeris lantaran tak tahan terjepit ribuan warga. "Jauh Pak dari Lembayung. Sengaja ikut antri untuk membeli minyak, "ujar Hera.
Dituturkan Hera, ia terpaksa antre dan berdesak desakan karena sulit untuk mendapatkan minyak goreng. Jika pun ada harganya melambung bahkan hingga Rp20 ribu jauh dari harga HET yang di tetapkan Rp14 ribu perliter.
Baca juga: Mendag Lutfi Sebut akan Tindak Tegas Penimbun Minyak Goreng
"Kalau seperti dulu bisa kita dapatkan di warung warung tetangga tidak mungkin akan seperti ini pak. Entah apa penyebab migor langka. Mintak nian dengan Penguasa ni kasian kami rakyat. Masak nak beli minyak goreng sampai harus begini. Habis waktu sehari hanya untuk antre. Padahal kami juga harus kerja, "sesalnya.
Sementara, antrian minyak goreng juga terjadi sebelumnya di beberapai titik di Kota Lahat, seperti di Simpang Empat Pasar Lematang, Kantor Dinas Perdagangan, Kantor Bulog dan beberapa tempat lainya.
Seolah haus, dimana ada penjualan minyak goreng warga langsung menyerbu. Ironisnya, ditengah sulitnya warga mendapatkan migor dimanfaatkan oknum warga untuk meraup keuantungan dengan menjual Migor harga dengan harga tinggi. Bahkan, saat ini di Kota Lahat ada warga yanv menjual Migor dengan cara online.
Surat edaran Bupati Lahat, terkait HET minyak goreng diangka Rp14 ribu seolah diacuhkan. "Banyak pak yang jual diam diam dengan harga tinggi. Aparat harusnya bisa mengungkapnya, "sampai warga Lahat yang enggan namanya disebut.
Sementara itu, satu truk migor yang dijual salah satu distributor di Kota Lahat bekerjasama dengan Dinas Perdagangan Pemkab Lahat, di depan GOR Lahat dalam sekejap habis. Bahkan, banyak warga yang tidak kebagian. Migor sendiri dijual Rp13.500 perliter.
Baca juga: Pastikan Stok Dalam Negeri Aman, DMO Minyak Goreng Naik Jadi 30 Persen Mulai Besok