TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Wajah pelaku Usaha Kecil Menengah (UMKM) di Jalan Pertiwi, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai tampak gembira saat dikunjungi Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Sabtu (12/3/2022).
Apalagi, saat kunjungan itu, para pejabat yang mengikuti Bobby Nasution membeli produk sepatu produk UMKM warga.
Bobby Nasution mendatangi tempat produksi UMKM yang terletak tidak jauh dari masjid setengah jam lebih sebelum masuk waktu Asar.
Dia sengaja mengajak Kepala Bappeda Benny Iskandar, Kepala Dinas UKM dan Koperasi, Bennny Iskandar Nasution, Kadis Perdagangan Dammikrot dan Camat Medan Denai. Agar dapat memberikan solusi atas kendala-kendala yang dihadapi para pelaku UMKM itu.
Baca juga: Banjir di Medan, Warga: Tolong Pak Bobby, Barang Kami Tenggelam
Sembari melihat proses pengerjaan sepatu wanita itu, dalam rangkaian kegiatan Sapa Lingkungan (Saling) itu Bobby Nasution meminta pelaku UMKM itu terbuka mengungkapkan permasalahan yang mereka hadapi.
Muslim, salah seorang pelaku UMKM itu, memanfaatkan kesempatan baik itu, ia melontarkan berbagai kendala yang dihadapi pelaku usaha.
Satu di antara peralatan yang mereka gunakan masih manual.
"Saat ini untuk nge-press sepatu kami gunakan peralatan manual. Kami butuh mesin press sepatu," pinta Muslim.
Baca juga: Kronologi PT KAI di Medan Diserang Massa Berbaju PDI Perjuangan Saat Penertiban Rumah Dinas
Muslim menambahkan, mesin press sepatu akan membuat pekerjaan mereka jadi lebih efisien dan efektif.
"Mesin press itu membuat pekerjaan kami menjadi lebih mudah, cepat, dan sepatu yang dibuat pun bisa lebih banyak lagi," alasnya.
Mendengar permintaan yang masuk akal itu, Bobby Nasution meminta OPD terkait untuk memenuhi permintaan tersebut.
Bukan itu saja. Bobby Nasution juga mengatakan Pemko Medan akan menjadi pasar bagi produk mereka.
"Pengadaan sepatu dinas bagi OPD di lingkungan Pemko Medan harus menggunakan produk UMKM," ucap Bobby Nasution pada Kadis Koperasi dan UKM Kota Medan Benny Iskandar Nasution.
Dari hasil dialog dengan pelaku UMKM tersebut, Bobby Nasution mendapat informasi, bahwa di tempat pembuatan sepatu itu ada delapan usaha.