TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengungkapkan hingga pukul 05.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M6.0.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu juga agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali kedalam rumah," sambungnya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Sebelumnya, pada Senin (14/3/2022) pagi gempa mengguncang Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut) sebanyak dua kali.
Gempa terjadi hanya berselang sekitar 30 menit.
Gempa pertama berkekuatan 6,9 SR pada pukul 04.09 WIB.
Gempa ini berpusat di 161 kilometer Tenggara Nias Selatan pada kedalaman 25 kilometer.
Sementara gempa kedua berkekuatan 6,0 pada pukul 04.38 WIB.
Berpusat di 154 kilometer Tenggara Nias Selatan pada kedalaman 26 kilometer.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa hari ini di Nias Selatan tidak berpotensi tsunami.
Wilayah Terdampak Gempa
Berdasarkan keterangan BMKG, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Padang, Siberut, Nias Selatan, Gunungsitoli dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Kemudian daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Pasaman Barat, Tuapejat, Pariaman dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).