News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kakak Beradik di Batubara Tewas Dikeroyok di Warung Tuak, Polisi Tangkap 19 Orang

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Kakak beradik di Kabupaten Batubara, Sumatera Selatan tewas dikeroyok. Polisi telah menangkap 19 orang dalam kasus tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Kakak beradik di Kabupaten Batubara, Sumatera Selatan tewas dikeroyok.

Peristiwa pengeroyokan itu terjadi bermula di warung tuak.

Si adik lebih dulu dikeroyok hingga babak belur.

Kemudian, dia menghubungi kakaknya dan mengatakan kejadian yang dialaminya.

Sang kakak kemudian menghampiri adiknya.

Namun, nahas keduanya dikeroyok hingga tewas.

Satuan Reserse Kriminal Polres Batubara menangkap 19 orang tersangka kasus penganiayaan yang terjadi di kedai tuak di Desa Pekan Raya, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara pada Minggu (6/3/2022) malam.

Baca juga: UPDATE Moge Tabrak Dua Bocah Kembar hingga Tewas, 1 di Antaranya Pakai Pelat Nomor untuk Mobil

Baca juga: Suami Nekat Habisi Istri karena Tak Mau Diajak Rujuk, Anak Korban: Ibu Minta Tolong Penuh Darah

Penganiyaan ini mengakibatkan dua korban meninggal dunia.

Dua korban meninggal yakni abang-adik, M Nizar(41) warga Desa Kwala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara dan Muhammad Azhari(43).

Korban mengalami luka berat pada bagian wajah.

Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP Fery Kusnadi menjelaskan kejadian tersebut bermula dari kedai tuak yang berada di Desa Pakam Raya, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara.

"Kami memeriksa beberapa orang saksi yang mengaku melihat korban dikeroyok oleh para pelaku di salah satu warung," kata Fery, Jumat(18/3/2022).

Dalam pengakuan saksi, korban sempat dibawa oleh tersangka Sopian dan Nainggolan, menuju warung Boreg dan keduanya memukuli korban.

"Karena saksi curiga dengan gerak-gerik dua orang tersangka, saksi Novalia Tobing mengikuti dan sempat melerai dan sempat membawa korban Muhammad Nizar untuk di evakuasi," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini