Di tahun 2019, ia dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polsi.
Setahun setelahnya, tahun 2020, Djuhandani menjadi Dirreskrimum Polda Bali.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap, Kapolda Jabar: Semoga Jadi Kado Bulan Puasa
Baca juga: Biasanya Garang, Kombes Djuhandani Menangis Ceritakan Cara Pelaku Bunuh MFA Lalu Dilempar dari Tol
Kronologi Pembunuhan
Dony Christiawan nekat membunuh MFA, anak bidan Sweetha, lantaran dinilainya nakal.
Aksi kejamnya ini bermula saat Sweetha menitipkan MFA pada Dony karena sudah merasa percaya.
Seperti diketahui, Dony dan Sweetha menjalin hubungan spesial sejak mereka kenal Oktober 2021 lalu.
Kendati demikian, Dony tega membunuh MFA di rumah korban di Kota Semarang.
Dikutip dari TribunJateng.com, korban disiksa dan tak diberi makan hingga kelaparan.
Tak hanya itu, Dony juga menyekap MFA di dalam kamar hingga korban mati lemas.
Setelahnya, ia membuang jasad MFA di kolong jembatan Tol Semarang-Bawen KM 425 Susukan, Kelurahan Pudakpayung, Kota Semarang, Minggu (20/2/2022), dalam keadaan telanjang.
Beberapa hari kemudian, Sweetha meminta agar Dony mempertemukan dirinya dengan sang anak.
Merasa panik, Dony lalu mengajak Sweetha bertemu di exit Tol Sukun, Banyumanik, Kota Semarang.
Baca juga: Kronologi Bidan dan Anaknya Dibunuh Tunangan Hingga Jasadnya Dibuang di Kolong Jembatan Tol Semarang
Baca juga: Sosok Bidan Sweetha di Mata Tetangga, Sosok yang Ramah dan Baik
Dari sana, keduanya menuju sebuah hotel di Jalan Dr Wahidin, Kota Semarang.
Saat di hotel tersebut, Sweetha kebetulan melambaikan tangan dengan seorang pria.