"Saya, sementara ini, lebih kepada berusaha mengenali watak dan kepribadian dasar pasien terlebih dahulu.
Mulai dari latar belakang kehidupannya, latar belakang keluarga, belum masuk ke kejadian yang mengarah ke anak-anak pasien," terangnya.
Dari pengamatan Glorio, Kanti masih memiliki trauma jika bertemu orang, terutama laki-laki namun, Kanti enggan bercerita alasan rasa takut itu muncul.
Informasi awal yang didapat tim dokter, Kanti mengalami tekanan lebih dari enam bulan terakhir.
Baca juga: FAKTA Kasus Ibu di Brebes Aniaya Anak Sendiri: Bakal Diperiksa Kejiwaannya, Tetangga Sekitar Trauma
Terutama, sejak pandemi Covid-19, usaha tata rias yang dikelola bangkrut.
Sejak saat itu, Kanti menganggur dan seluruh kebutuhan keluarga hanya mengandalkan penghasilan dari sang suami yang bekerja di Jakarta.
"Iya, kemungkinan, pemicu (penganiayaan kepada anak) karena faktor eknomi.
Tapi, karena belum masuk pemeriksaan psikiatri, jadi saya belum bisa melakukan diagnosa apakah pasien memang depresi atau tidak," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang ibut di Tonjong, Brebes, Kanti Utami, tega menganiayaan tiga anaknya, Minggu (20/3/2022) subuh, sekitar pukul 04.00 WIB.
Bahkan, anak nomor dua, AR (7), meninggal dunia.
Sementara, dua anak lain, KS (10) dan EM (5), masih dalam kondisi kritis dan menjalani perewatan di rumah sakit.
Kasus ini kini ditangani Polres Brebes.
Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Ibu Bunuh Anak Kandung di Brebes Jalani Perawatan Kejiwaan, Belum Mau Terbuka Cerita Kejadian