"Kronologisnya gini, kami di rumah cerita-cerita sama anak-anak. tahu-tahu datang pembantunya ke rumah, nangis-nangis."
"Bang tolonglah buka pintu kamar kami. Ada orang di dalam. Begitu dibilangnya bukakan pintu kamar belakang kami bawa linggis sama martil," kata Kifli, menirukan ucapan pembantu korban.
Setibanya di rumah korban, Kifli melihat kedua orang tua RDS di sana.
Ayah korban lalu meminta tolong agar pintu kamar anaknya dibuka.
"Dia bilang, tolonglah dibukakan. Saat itu engkol pintu sudah patah, mungkin bapak itu sudah kerjain duluan," terangnya.
Awalnya, pintu didobrak menggunakan pahat dan terbuka.
Namun, ternyata kunci grendel pintu bagian atas pada posisi terkunci.
"Begitu terbuka pertama, ada tiga (orang) semua posisi korban telentang," ujar Kifli.
Kifli menuturkan, ketiga korban itu dalam posisi telentang dengan mulut mengeluarkan busa.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Indra Gunawan, Kompas.com/Dewantoro)