Laporan Kontributor TribunJabar.id, Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNNEWS.COM - Aksi unjuk rasa digelar di depan Gedung DPRD Garut, Jawa Barat, Jumat (8/4/2022).
Sejumlah mahasiswa berkumpul untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Ada tiga poin penting yang mereka suarakan dalam aksi ini.
Yakni menolak kenaikan harga yang baru-baru ini ditetapkan oleh pemerintah.
Mahasiswa menilai, kebijakan tersebut tidak pro terhadap rakyat.
Aksi ini akan berlanjut hingga ke Jakarta, jika tuntutan mereka tak disetujui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.
Pantauan Tribun, massa mahasiswa yang berunjukrasa di Garut terdiri dari massa dari PMII, HMI, Kammi, GMNI, IMM dan Hima Persis.
Baca juga: BEM SI Bakal Bawa 6 Tuntutan saat Demonstrasi 11 April 2022 di Istana Negara, Ini Isinya
Dalam aksinya, mereka tidak suarakan soal penundaan pemilu, namun mengkritisi tiga poin penting.
Tiga poin penting itu berkaitan dengan kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari.
Pertama menolak kenaikan harga Pertamax, kenaikan pajak penerimaan negara dan kenaikan harga pangan yang dalam beberapa waktu terakhir ini terus melonjak.
"Maka kami menekan pemerintah daerah untuk satu suara bersama menolak kebijakan dalam tiga poin tuntutan kami."
"Masyarakat kini sudah cukup menderita dengan berbagai kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat," ujar salah satu koordinator aksi, Ajang Ahmad Haris saat diwawancarai Tribunjabar.id.
Kebijakan yang telah disetujui oleh pemerintah salah satunya kenaikan harga Pertamax itu menurutnya dibuat secara singkat di luar pengawasan masyarakat umum.
Baca juga: Beredar Poster Demo STM Bergerak di Istana, Polisi Pastikan Belum Ada Izin
Baca juga: Demo Mahasiswa Tolak Jokowi 3 Periode di Makassar Ricuh, Istana Bogor Jadi Sasaran Aksi Jumat Besok