Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Banjir menerjang Aceh Tenggara, pada Kamis kemarin (14/4/2022).
Berdasarkan hasil kaji cepat sementara oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara per Jumat (15/4) pukul 13.00.
Musibah banjir tersebut menyebabkan 37 rumah rusak berat, 11 rumah rusak sedang, 44 rumah rusak ringan dan 10 rumah lainnya terdampak.
"Selain itu ada 1 unit fasilitas umum, 1 unit tempat ibadah, 1 pondok pesantren, 1 gedung perkantoran dan 1 sekolah juga terdampak banjir yang dipicu oleh faktor cuaca tersebut," kata Plt Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, Jumat, (15/4/2022).
Sementara itu menurutnya, tiga titik jalan nasional masih terdampak dan tidak bisa dilalui kendaraan hingga saat ini. Genangan air juga masih menggenangi di sebagian wilayah.
"Adapun 3 jembatan terdampak dan 1 titik tanggul jebol setelah tak kuasa menahan debit air dari tingginya curah hujan kemarin," katanya.
Ia mengatakan dalam laporan visual dari udara, beberapa titik permukiman dan ruas jalan perkampungan masih tertutup material lumpur yang terbawa oleh banjir.
Dua alat berat telah beroperasi guna membantu pembersihan dan membuka akses jalan dari material lumpur dan puing potongan batang pohon serta bebatuan.
Banjir dengan tinggi muka air (TMA) 30-100 sentimeter itu telah berdampak di 10 desa yang berada pada 4 wilayah kecamatan.
Baca juga: Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 4,6 Jumat Petang, Begini Analisis BMKG
Adapun rincinannya meliputi Desa Pinding, Desa Kuning I dan Desa Lawe Hijo di Kecamatan Bambel.
Selanjutnya Desa Pasar Puntung, Desa Kampung Baru dan Desa Lawe Beringin di Kecamatan Semadam.
Berikutnya Desa Kayu Mbelin di Kecamatan Lawe Sigala-gala dan Desa Buah Pala, Desa Teger Miko serta Desa Kuta Lesung di Kecamatan Lawe Sumur.
"Adapun sebanyak 148 jiwa dari 37 KK terpaksa mengungsi setelah permukiman mereka terdampak banjir. Sementara itu, jumlah warga terdampak lain masih dalam proses pendataan lebih lanjut," pungkasnya.