Berdasarkan hasil pemeriksaan, pengemudi ternyata juga tidak memiliki SIM dan meninggal dunia di tempat.
Sementara itu, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing mengatakan, peristiwa laka maut tersebut menjadikan bahan evaluasi bersama.
"Kita jadikan ini sebagai bahan evaluasi terutama terkait kecelakaan tunggal," ujar Tornagogo, kepada sejumlah awak media, Kamis (14/4/2022).
Ia menuturkan, sebenarnya truk hanya dikhususkan untuk barang, bukan memuat manusia.
Selanjutnya, jajarannya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami juga akan memastikan kembali dengan melakukan rekonstruksi ulang peristiwa kemarin, melalui Traffing Aksiden Analis," tuturnya.
Baca juga: Identitas 18 Korban Tewas akibat Kecelakaan Maut di Pegunungan Arfak, Termasuk Seorang Ibu & Balita
Sehingga, melalui rekonstruksi itu akan memantau situasi dan kondisi sopir serta lingkungan sekitar.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan pastikan kondisi dan kapasitas kendaraan saat beroperasi sebelum kejadian nahas itu terjadi.
Selain itu, Direktur Lalu Lintas Polda Papua Barat, Kombes Pol Raydian Kakrosono menjelaskan, rekonstruksi laka maut itu dilakukan akhir pekan ini.
"Rekonstruksi akan kita gelar Sabtu besok," kata Raydian.
Pemulangan jenazah
Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Papua Barat membantu pemulangan 18 jenazah laka maut tersebut ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (14/4/2022) pagi.
Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Papua Barat, Clinton Tallo pihaknya akan mencarter pesawat Lion Air dari Bandara Rendani Manokwari.
"Kerabat yang akan ikut bersama 18 jenazah ke NTT pagi ini sekitar 50 orang," ujar Clinton, kepada sejumlah awak media, Kamis (14/4/2022).