News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Awalnya Dijanjikan Kerja di Polandia, Puluhan WNI Terdampar di Turki, 4 di Antaranya Warga Lampung

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat warga Lampung terdampar di Istanbul, Turki, bersama puluhan warga lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka awalnya dijanjikan bekerja di Polandia.

Imam Taufik adalah satu dari empat warga Lampung yang terdampar di Turki bersama puluhan orang lainnya dari berbagai daerah di Indonesia, setelah tertipu agen penyaluran Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal.

Ayah dan ibu Imam Taufik, Ahmad Sundari (44) dan Siswati, tak menyangka anaknya bakal terdampar di Turki lantaran tertipu agen penyalur TKI ilegal.

Padahal, sebelum keberangkatan ke Turki, mereka sudah menyetor uang puluhan juta ke agen penyalur TKI yang akan memberangkatkan Imam Taufik.

Ayah Taufik, Ahmad Sundari menuturkan, awalnya ia menyetor uang sejumlah Rp 15 juta ke Sri, yang merupakan agen penyalur jasa TKI.

"Tapi dikembalikan 10 juta karena tidak jadi berangkat. Kemudian di agen kedua sudah masuk Rp 26 juta, itu diluar dari biaya konsultasi dan lain-lain," ungkap Ahmad Sundari, Minggu (17/4/2022).

Ahmad menuturkan, jika ditotal keseluruhan uang yang telah dikeluarkan untuk biaya keberangkatan Imam Taufik mencapai Rp 60 juta.

Sayangnya, orang tua Imam Taufik tidak mengetahui secara persis perusahaan agen penyalur TKI yang akan memberangkatkan anaknya itu.

"Kalau dulu berangkatnya secara mandiri lewat sponsor. Seingat saya namanya itu GS ada di Jalan Swadaya Kelurahan Jati Ranggon, Jati Sampurna Kota Bekasi," papar Ahmad Sundari.

"Kalau agen dari Lampung, kalau nggak salah dari Lampung Tengah. Namanya Bu N dan Pak B," sambungan.

Agen yang di Lampung Tengah itu merupakan tangan kedua yang menangani keberangkatan Imam Taufik. "Itu (Bu N dan Pak B) tempat anak saya daftar PMI, setelah dipindahkan dari agen pertama Sri," bebernya.

Karena itu, pihak keluarga Imam Taufik berencana akan melaporkan perihal yang dialami anaknya ke Polda Lampung pada Senin (18/4/2022) ini.

Ayah Taufik, Ahmad Sundari menceritakan, awalnya Taufik mendaftar untuk menjadi pekerjaan Migran ke Taiwan melalui agen atau sponsor Sri.

Namun disitu, sudah lebih dari setahun tidak ada pemberangkatan.

Baca juga: Dua WNI Dieksekusi Mati di Arab Saudi, Salah Satunya Warga Sukabumi yang Puluhan Tahun Jadi TKI

Kemudian dari sponsor yang pertama dipindahkan ke sponsor kedua, yakni Bu N dan Pak B. Dari Bu N dan Pak B, Ahmad menerangkan, anaknya Imam Taufik dijanjikan berangkat ke Polandia.

Pada bulan Oktober 2021 lalu, barulah Imam Taufik berangkat bersama rombongan sekitar 75 orang lainnya dari berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan Turki.

"Kata agen penyalur itu, anak saya mestinya ke Turki dulu. Karena katanya kalau ke Polandia itu harus transit ke Turki selama 3 bulan, sembari menunggu panggilan dan mengurus incomet di Turki seperti sejenis KTP untuk bisa masuk ke Polandia," papar Ahmad.

Setelah tiga bulan di Turki, ternyata tidak ada pemberangkatan ke Polandia.

Alasannya, karena tengah berkecamuk perang Ukraina vs Rusia. "Jadi alasan itulah tidak bisa masuk ke Polandia," papar Ahmad.

Dari informasi yang didapat pihak keluarga, Imam Taufik bersama puluhan orang lainnya dari Indonesia sempat bekerja terlebih dahulu di Pabrik Sepatu dan Masker di Turki.

Namun tidak lama, pabrik tersebut tutup. Dan mereka pun menganggur sampai kehabisan bekal. Informasi yang didapat, dua bulan sebelumnya, puluhan WNI itu tinggal di penampungan yang disediakan oleh sponsor.

Namun sekarang, mereka tinggal menumpang-numpang di tempat rekan sejawat yang bekerja resmi di Turki.

(Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnain/Muhammad Joviter)

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Warga Lampung Terdampar di Turki Sejak November 2021, Dijanjikan Kerja ke Polandia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini