Kepala Imigrasi Meulaboh bersama Kodim Nagan Raya selaku yang pengamanan di PLTU 3-4 sudah mengingatkan rekanan untuk disampaikan ke pekerja WNA untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.
"Untuk keberadaan WNA itu di kompleks PLTU mereka legal," kata Azhar.
Dekati 200 Orang
Kepala Imigrasi Meulaboh, Azhar mengakui bahwa jumlah WNA asal Cina dan Tiongkok yang bekerja membangun PLTU 3-4 Nagan Raya mendekati 200 orang.
"Mereka semua memiliki izin kerja dan keberadaan di Indonesia," katanya.
Azhar mengakui bahwa WNA yang berada di PLTU 3-4 mereka pekerja lama yang datang sekitar tahun 2020 lalu.
"Tidak ada yang baru. Termasuk yang heboh di video viral itu pekerja lama sebagai pekerja," kata Azhar.
Baca juga: China Tolak Seruan AS yang Minta Beijing Bujuk Rusia untuk Akhiri Perang Ukraina
Sementara itu, informasi diperoleh Serambinews.com, Senin, PLTU 3-4 Nagan Raya merupakan pembangkit listrik milik swasta yang berkapasitas 2x220 MW (mega watt).
PLTU 3-4 dibangun berdekatan dengan PLTU 1-2 yang kapasitas 2x100 MW milik PLN.
PLTU 1-2 sudah lama operasional menyuplai arus ke jaringan Sumatera.
PLTU 3-4 ditargetkan rampung dan operasional tahun 2024. Saat ini terus dipacu pembangunan yang pekerja dari WNA dan Aceh.
PLTU 3-4 berbahan bakar batubara yang arus akan dibeli PLN untuk selanjutnya disuplai ke pelanggan. (*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Heboh WNA Pakai Seragam Mirip Militer Cina di PLTU 3-4 Nagan Raya, Begini Tanggapan Kepala Imigrasi