News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pasar Tradisional di Bandung dan Banjarmasin Kurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Empat pasar tradisional di kota Bandung dan Banjarmasin telah merampungkan program uji coba pasar percontohan bebas plastik yang dimulai pada Februari 2021.

"Berkurangnya penggunaan kantong plastik tidak hanya membantu lingkungan danpengurangan sampah kota Bandung ke TPA. Itu juga membantu pedagang di pasar berhemat rata-rata Rp 300.000/bulan,” kata Deti Yulianti, Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda SubKoordinator Kerjasama Teknis Operasional, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung.

Dwi Naniek Muhariyani, Kepala Bidang Tata Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin mengatakan, sebagian besar pedagang sebenarnya sudah paham bahwa penggunaan plastik berbahaya. Tetapimereka belum menemukan alternatif kemasan untuk komoditas basah.

Baca juga: Imbas Pengetatan Lockdown, Hong kong Banjir Sampah Plastik

Melalui program ini,bersama dengan GIDKP, aktif melakukan berbagai macam edukasi, sosialisasi dan evaluasi agarpedagang dan pengunjung pasar lebih percaya diri untuk mengurangi ketergantungan dari plastik.

"Hal ini juga didukung dengan Perwali Kota Banjarmasin yang menghimbau masyarakatnya untukmengurangi sampah plastik sekali pakai. Kami akan terus mengevaluasi kedepannya,” ucap Dwi Naniek Muhariyani.

Dengan telah dirampungkannya program uji coba Pasar Bebas Plastik di dua kota ini, GIDKP akan membawa hasil pembelajaran ke pasar tradisional lainnya dan fokus untuk mengembangkan prototipe wadah yang lebih ekonomis, mudah dirawat dan dapat digunakan ulang untuk jenis komoditas basah ataupun kering.

“Tantangan selanjutnya adalah perlunya dukungan lebih untuk memastikan keberlanjutan pencapaian di keempat pasar ini. Uji coba ini telah membuktikan bahwa mengurangi sampah plastikdi pasar tradisional itu sangat mungkin terjadi," ujar Tiza.

"Pekerjaan rumah kita masih banyak karena diIndonesia terdapat lebih dari 16.0001unit pasar tradisional. Dengan dukungan, regulasi danpengawasan yang baik, mari kita bersama mewujudkan Pasar Bebas Plastik,” lanjutnya.

Program Pasar Bebas Plastik ini didukung oleh Project'Rethinking Plastics-Circular EconomySolution to Marine Litter' dari Uni Eropa dan Pemerintah Republik Federal Jerman, dan diimplementasikan olehDeutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH(GIZ) di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini