TRIBUNNEWS.COM - Seluncuran atau perosotan di kolam renang Kenjeran Park, Surabaya ambrol pada Sabtu (7/5/2022).
Padahal seluncuran tersebut memiliki ketinggian sekitar 8-9 meter.
Akibatnya, sejumlah wisatawan mengalami luka-luka. Bahkan mayoritas korbannya adalah anak-anak.
Kini, para korban tengah mendapatkan perawatan dan pemeriksaan di RS Soewandhi.
Baca juga: Kronologi Seluncuran Kolam Renang Kenjeran Park Surabaya Ambrol, Tidak Ada Korban Meninggal
Baca juga: Seluncuran Kolam Renang Kenjeran Park Surabaya Diduga Patah: Belasan Anak-anak Jatuh
Video ambrolnya seluncuran di Kenjeran Park juga viral di media sosial.
Seorang saksi mata sekaligus pengunjung Kenjeran Park, Yusuf mengatakan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Selengkapnya, inilah fakta dan kronologi sementara yang dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Mayoritas korban adalah anak-anak
Yusuf mengatakan, korban yang berjatuhan akibat seluncur wahana bermain air di kolam renang destinasi wisata tersebut sebagian besar anak-anak.
"Saya pengunjung di sana. Kurang lebih sekitar 10-15 korban, anak kelas 2 SD kayaknya," ujarnya dikuti dari TribunJatim.com, Sabtu (7/5/2022).
Kini, para korban sudah mendapat penanganan medis dari pihak Pemkot Surabaya.
2. Kronologi seluncuran ambrol versi pengunjung
Yusuf juga membeberkan detik-detik atau kronologi seluncuran di Kenjeran Park, Surabaya ambrol.
Ada banyak anak yang diduga sengaja berhenti untuk menahan laju 'prosotan' dengan cara berdiri.
Yusuf mengatakan, hal itu terjadi sebelum seluncuran patah.
"Awalnya papan seluncur itu tidak boleh seperti anak kecil di tengah-tengah ngumpul, takutnya kan bebannya, kan ada airnya (berat, red)," ujarnya.
"Biasanya (juga, red) ada, penjaga seluncurnya, cuma tadi katanya orang sana ada, cuma saya enggak naik kurang tahu," jelasnya.
Berdasarkan pengamatan Yusuf di lokasi, ketinggian permukaan komponen seluncur yang jebol itu, sekitar 8-9 meter.
"Kayaknya kalau rumah, 3 lantai rumah. Kayaknya 8-9 meter (ketinggian)," kata ayah satu anak asal Bendul Merisi Tenggilis Mejoyo Surabaya itu.
3. Diduga ada komponen yang patah
Peristiwa itu terjadi diduga ada bagian komponen seluncur patah sehingga membuat pengunjung anak-anak yang bermain air di atasnya jatuh.
Dikutip dari Kompas.com, perosotan atau seluncuran kolam renang yang patah itu, mengakibatkan setidaknya 15 orang yang sedang menikmati wahana tersebut mengalami luka-luka.
Adapun perosotan tersebut memiliki ketinggian sekitar 10 meter.
Berdasarkan informasi di lapangan, sambungan prosotan sebelumnya sudah bocor. Namun, perosotan itu tetap dipergunakan hingga melebihi batas.
"Akhirnya prosotan tersebut putus dan pada waktu yang bersamaan ada sekitar 15 orang, dengan tinggi prosotan yang patah itu sekitar 10 meter dari permukaan tanah," kata Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.
4. Kondisi korban
Sebanyak tujuh orang telah dilarikan RS Soewandhi karena mengalami luka ringan.
Kemudian 8 orang yang alami luka parah dilarikan ke RSUD Dr Soetomo.
Sementara dua orang lagi mengalami shock dan sudah diantar pulang.
"Para korban saat itu sedang menikmati liburan di kolam renang Kenpark Surabaya."
"Saat ini para korban masih mendapatkan penanganan di rumah sakit," ujar Armuji.
Ia menyampaikan, saat ini korban sudah berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan secara intensif.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Kota Surabaya, Ridwan Mubarun juga mengatakan, beberapa korban sudah dibawa ke RS Soewandhi untuk pemeriksaan.
"Informasi ada sembilan orang korbannya. Sementara tujuh orang dibawa ke RS Soewandhi," kata Ridwan dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (7/5/2022).
Ridwan menjelaskan, korban mengalami luka ringan dan shock akibat insiden tersebut.
"(Paling parah) Ada satu orang yang kepalanya terbentur. Itu yang sudah pertama dibawa lebih awal ke rumah sakit," katanya.
"Sejauh ini mudah-mudahan gak ada yang sampai korban meninggal," tambahnya, dikutip dari TribunJatim.com.
Pihak kepolisian setempat telah berada di lokasi. Kejadian awal dilaporkan warga yang call Center 112 kemudian dikirimkan sebanyak enam ambulance ke lokasi kejadian.
"Dari BPBD Kota Surabaya langsung ke sana untuk mensterilisasi lokasi dan membantu pihak korban yang luka untuk dirujuk ke rumah sakit," kata dia.
5. Ditutup Sementara
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati memastikan, Kenjeran Park ditutup sementara waktu.
Penutupan tersebut merupakan buntut dari peristiwa kecelakaan wahana di areal perosotan atau seluncuran Kenjeran Park, Sabtu (7/5/2022) siang.
"Ini sudah diberi garis police line jadi pemilik dan pengelola antisipasi untuk sementara tidak dioperasikan," kata Wiwiek dikutip dari SURYA.co.id.
"Sampai hari ini (kami, red) belum ketemu pengelola. Kami akan mengecek dulu semua hal untuk penanganan lebih lanjut," tambahnya.
Wiwiek berharap para korban yang jatuh segera mendapat pertolongan lebih cepat dari tenaga medis.
"Karena memang ini musibah harapannya semua dalam keadaan baik."
"Tadi disampaikan korban ada 16 orang yang 1 sudah bisa pulang dan 7 masuk RSUD Dr Soewandhie dan 8 lainnya di RSUD Dr Soetomo," jelasnya.
Dia merinci, korban meliputi 4 orang usia dewasa sementara sisanya masih anak anak.
Wiwiek berjanji akan melakukan komunikasi lagi dengan pihak terkait terkait peristiwa ini.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Surya.co.id/Febrianto Ramadani) (TribunJatim.com/Nur Ika Anisa/Luhur Pambudi)