TRIBUNNEWS.COM - Simak update terbaru insiden perosotan Kenjeran Park di Surabaya ambrol hingga belasan korban terluka.
Pascainsiden perosotan Kenjeran Park ambrol, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi lokasi kejadian pada Minggu (8/5/2022).
Tak hanya itu, Khofifah juga melakukan pertemuan tertutup selama 15 menit bersama Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dan jajaran Forkopimda Surabaya.
Saat meninjau perosotan yang ambrol, Khofifah menanyakan soal perawatan pada General Manager (GM) Kenjeran Park Surabaya, Paul Steven.
"Saya tadi bertanya Pak Paul, bagaimana proses kalibrasinya (pengecekannya)?"
Baca juga: Update Kasus Perosotan Kenjeran Park Ambruk: 4 Korban Masih di ICU, Polisi Periksa 5 Saksi
Baca juga: Soal Insiden Perosotan Kenjeran Park Ambruk, Kepolisian Sudah Periksa 5 Saksi
"Katanya, dua tahun lalu sudah ada kalibrasi. Tahun kemarin, sudah dilakukan kalibrasi," tanyanya, Minggu, dikutip dari TribunJatim.com.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan penyelidikan soal insiden ini juga akan dilakukan pada tim konstruksi yang berbasis di Kanada.
"Sekarang, sedang dikonfirmasi kepada tim yang konstruksi Kenpark di sini."
"Ini dilakukan sambil menunggu proses yang dilakukan Kapolres dan tim untuk melakukan asesmen," tandasnya.
Sementara itu, jumlah korban luka akibat perosotan Kenjeran Park ambrol bertambah menjadi 17 orang, dari sebelumnya 16 orang.
Mengutip TribunJatim.com, satu korban tambahan itu adalah AM (9), bocah kelas tiga SD yang merupakan warga Sidotopo, Kenjeran, Surabaya.
Sebelumnya, AM sudah memperoleh serangkaian tahapan intervensi medis dari pihak dokter.
Hasilnya, ia harus dilakukan tahapan observasi lanjutan, yang berarti dirinya masih harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Dari anak-anak ada 1 (AM) yang dalam kondisi tidak masalah, tidak ada patah tulang."
"Tapi, ada pusing. Dan kita sudah melakukan CT-scan, dan hasilnya normal," terang Eri Cahyadi, Minggu.
Baca juga: FAKTA Terbaru Seluncuran Kenjeran Park Ambrol, Daftar Identitas 16 Korban hingga Dugaan Penyebabnya
Baca juga: Manajemen Kenjeran Park Bantah Penyebab Ambrolnya Perosotan karena Kurang Perawatan
Sebelumnya, korban luka akibat perosotan Kenjeran Park ambrol berjumlah 16 orang.
Namun, lima di antaranya sudah diperbolehkan pulang usai dirawat di RSUD Dr Soewandhi Surabaya.
Mereka adalah RH (12), warga Mojo, Gubeng, Surabaya; IR (15), warga Sidotopo, Kenjeran, Surabaya; ALS (17), warga Waru, Sidoarjo; HS (16), warga Barata Jaya, Gubeng, Surabaya; dan Ridwan (23), warga Jatipurno, Semampir, Surabaya.
Kesaksian Petugas saat Perosotan Ambrol
Petugas di Kenjeran Park, Toharoni (55), memberikan kesaksiannya saat perosotan di tempatnya bekerja ambrol pada Sabtu (7/5/2022).
Ia mengatakan, sebelum insiden terjadi, ada penumpukan pengunjung yang menyebabkan perosotan ambrol.
Dirinya bahkan mengaku sempat memperingatkan pengunjung agar tak menumpuk di perosotan tersebut.
"Ya, tadi pas sebelum ambrol itu, ada pengunjung yang mengadang laju perosotan pengunjung lainnya."
"Jadi menumpuk di situ pas langsung ambrol," katanya saat ditemui Kompas.com, Sabtu.
"Padahal, saya sudah melarangnya, 'Mas-mas jangan diadang, ayo langsung jalan'," ungkap dia.
Baca juga: Berbagai Spekulasi Muncul terkait Penyebab Ambrolnya Seluncuran Kenjeran Park Surabaya
Baca juga: Pengelola Kenjeran Park Surabaya Buka Suara soal Ambrolnya Perosotan, Penyebab hingga Perawatan
Kendati demikian, peringatan Toharoni itu tak digubris.
Alhasil, perosotan Kenjeran Park pun ambrol dan menyebabkan belasan korban terluka.
Saat ditanya soal kondisi perosotan tersebut, Toharoni mengungkapkan selalu ada pengecekan.
Menurutnya, wahana perosotan itu sempat direnovasi tiga tahun lalu.
"Dirawat, selama pandemi pun juga dirawat."
"Bahkan, itu sudah direnovasi tiga tahun yang lalu ditambah viber dan penyangga juga," papar dia.
"Kalau tidak ada penumpukan masih bisa dan normal," pungkasnya.
Kronologi Kejadian
Seorang saksi mata yang juga pengunjung Kenjeran Park, Yusuf, membeberkan detik-detik atau kronologi perosotan di Kenpark ambrol.
Ada banyak anak yang diduga sengaja berhenti untuk menahan laju perosotan dengan cara berdiri.
Baca juga: Daftar Identitas Korban Ambrolnya Seluncuran Kenjeran Park, Total Korban Ada 16 Orang
Baca juga: Seluncuran Kolam Renang Kenjeran Park Surabaya Diduga Patah: Belasan Anak-anak Jatuh
Yusuf mengatakan, hal itu terjadi sebelum seluncuran patah.
"Awalnya papan seluncur itu tidak boleh seperti anak kecil di tengah-tengah ngumpul."
"Takutnya kan bebannya, kan ada airnya (berat, red)," ujarnya, Sabtu.
"Biasanya (juga, red) ada, penjaga seluncurnya, cuma tadi katanya orang sana ada, cuma saya enggak naik kurang tahu," jelasnya.
Berdasarkan pengamatan Yusuf di lokasi, ketinggian permukaan komponen seluncur yang jebol itu sekitar 8-9 meter.
"Kayaknya kalau rumah, 3 lantai rumah. Kayaknya 8-9 meter (ketinggian)," kata ayah satu anak asal Bendul Merisi Tenggilis Mejoyo Surabaya itu.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul FAKTA dan Kronologi Seluncuran Kenjeran Park Ambrol, Korban Mayoritas Anak-anak, Diduga Patah
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Sri Juliati, TribunJatim.com/Bobby Koloway/Luhur Pambudi, Kompas.com/Muchlis)