TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sahrul Mubarok (6) harus menjalani operasi tempurung kepala karena retak akibat terserempet kereta api.
Sahrul adalah warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurut Kakeknya, Tohid (68), Sahrul terserempet kereta api yang melaju dari arah barat ke timur.
"Sahrul tadinya ingin ikut saya ke kebun, saya larang suruh pulang," kata Tohid, di lokasi kejadian yang tak jauh dari rumahnya, Senin (9/5/2022).
Tohid mengaku, tak tahu bahwa cucunya itu kembali mengikutinya.
"Saya tahu, itu pas ada klakson kereta api terdangar tiga kali, saya lihat ada anak," kata Tohid, sambil menunjukan lokasi terpentalnya Sahrul.
Tohid mengatakan, saat melihat Sahrul, ia bergegas ingin menarik menyelamatkan cucunya tersebut, namun tak tergapainya.
"Mungkin ada sekitar 3-4 meter, jaraknya dari saya," kata Torik.
Memang permukiman tersebut sangat dekat dengan rel kereta api, di sana tak ada rambu, palang, atau petugas jaga.
Dari rumah ke kebun, menurut Tohid, memang jalannya di samping rel kereta api.
"Saya lihat anak terpental, setelah itu ia telungkup diam sekitar lima menit, pas diangkat mukanya penuh darah," kata dia.
Langsung kata Tohid, ia membawanya ke rumah, dan dibawa ke rumah sakit oleh bapaknya. Menurutnya, kejadian Minggu (1/5/2022) sekitar pukul 12.30 WIB.
Ayah Sahrul, Engkos (40) mengaku, saat kejadian ia sedang berada di rumah, lalu ia membawa Sarhrul ke klinik, namun klinik tak sanggup.
"Lalu dibawa ke RSUD Cikopo Cicalengka, RSUD Cicalengka, juga tak sanggup dan dirujuk ke RSUD Ujungberung Kota Bandung," ujar dia, ditemui di rumahnya.
Engkos mengatakan, anaknya dioperasi dan di rawat di RSUD ujungberung selama 6 hari.
Saat ditemui di rumahnya, Sahrul masih terlihat aktif layaknya anak-anak. Namun, kepalanya masih dibalut perban.
"Anak gak rewel, cuman saat akan diganti perban, sulit, ia gak mau karena sakit," ucapnya.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Derita Bocah 6 Tahun di Rancaekek, Tempurung Kepalanya Dioperasi karena Terserempet Kereta Api