TRIBUNNEWS.COM, NGANJUK - Pemerintah Kabupaten Nganjuk Jawa Timur menutup sejumlah pasar hewan di Kabupaten Nganjuk. Ini setelah ditemukanya 52 hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Plt Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi mengatakan, pihaknya telah menandatangani persetujuan penutupan sejumlah pasar hewan di Kabupaten Nganjuk setidaknya selama dua pekan.
Hal itu dilakukan dalam upaya pencegahan meluasnya PMK pada ternak khususnya sapi.
"Setelah dua pekan pasar hewan kami tutup nanti akan dilakukan evaluasi, apabila memungkinkan pasar hewan dibuka kembali ya dibuka. Akan tetapi kalau belum memungkinkan maka akan dilakukan perpanjangan penutupan pasar hewan," kata Marhaen Djumadi, Jumat (27/5/2022).
Baca juga: Epidemiolog: Munculnya Virus PMK di Indonesia Bisa karena Perubahan Iklim
Dijelaskan Marhaen Djumadi, selain melakukan penutupan pasar hewan untuk mencegah masuknya PMK dari hewan luar daerah, Pemkab Nganjuk melalui Dinas Pertanian dan Peternakan telah mengerahkan petugas penyuluh lapangan bergerak ke Desa-desa melakukan sosialisasi PMK.
Dengan demikian diharapkan para peternak dapat memahami dan ikut melakukan antisipasi terhadap PMK yang mulai masuk ke Kabupaten Nganjuk.
"Tentunya melalui sosialisasi itu peternak juga mengetahui akan dampak yang ditimbulkan bila ternak terkena PMK," ucap Marhaen Djumadi.
Memang, diakui Marhaen Djumadi, dengan adanya PMK yang telah masuk ke Kabupaten Nganjuk tersebut telah membuat kekhawatiran berbagai pihak. Karena dampak lanjutan dari PMK tersebut pada stok dan harga daging di pasar.
Baca juga: Hindari Potensi Penularan Virus PMK, Tol Laut Jadi Solusi Distribusi Sapi Jelang Idul Adha
Disamping itu, tambah Marhaen Djumadi, pihaknya juga berharap ke semua pihak ikut bersama-sama melakukan upaya pencegahan agar PMK pada ternak tidak meluas.
Terlebih mendekati hari raya Idul Adha maka upaya untuk pecegahan penyebaran PMK pada ternak terutama sapi harus dilakukan secara maksimal.
Baca juga: PMK Menyebar ke 15 Provinsi, BRIN Didesak Segera Dukung dan Fasilitasi Penelitian Wabah Ini
"Dan harapanya dalam dua pekan kedepan PMK di Nganjuk sudah mereda, dan sebelum Hari Raya Idul Adha kondisi sudah kembali normal. Makanya diperlukan sinergitas semuanya dalam upaya mencegah penyebaran PMK pada ternak," tutur Marhaen Djumadi.
Penulis: Achmad Amru Muiz
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Dampak 52 Ekor Sapi Terjangkit PMK, Plt Bupati Nganjuk Tutup Sementara Pasar Hewan