"Yang bersangkutan mendaki dari Pos Pura Jati bersama empat orang temannya, dan satu orang pemandu," ujarnya.
Dikatakan, selama pendakian tidak ada kejadian apapun, hingga sampai ke puncak.
Namun saat hendak turun sekitar pukul 07.30 Wita, WNA berusia 70 tahun itu membuka baju dan tersungkur.
"Kemungkinan karena gerah, makanya dia membuka baju. Saat itulah dia jatuh tersungkur. Kemungkinan ia jatuh dari ketinggian 15 meter," ucapnya.
Jero Kamu menegaskan jika lokasi jatuhnya Robert berada di lokasi yang mudah dijangkau.
Sehingga setelah dia jatuh, rekan-rekannya langsung mendatangi untuk memeriksa kondisinya.
"Kebetulan dari empat rekan yang dibawanya ada tenaga medis, jadi langsung diberikan pertolongan pertama. Hanya saja upaya tersebut nihil. Dan korban meninggal di tempat kejadian. Diduga korban meninggal akibat serangan jantung," jelasnya.
Pasca kejadian jatuhnya WNA, pemandu langsung menghubungi kantor FP2GB.
Jero Kamu mengatakan, ada sekitar 200 pemandu yang bersiaga langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan upaya evakuasi.
"Proses evakuasi diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu jam. Dan setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke kamar jenazah RSU Bangli untuk identifikasi jenazah," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Pasca WNA Amerika Meninggal di Gunung Batur, Krama Desa Gelar Upacara Balik Sumpah