News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Viral

Sosok Dodi Sukaton, Model dan Penerima Gelar Putra Taruna Nusantara, Dulu Dibully 'Si Tulang Lunak'

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dodi Sukaton, pria asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Pernah dibully karena dianggap pria feminin, kini menjadi seorang model dan mendapat gelar Putra Taruna Nusantara 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Dodi Sukaton, pria yang mendapat gelar Putra Taruna Nusantara 2021 sekaligus seorang model.

Dodi baru-baru ini viral di sosial media karena kisahnya yang menginsipirasi. 

Ia membagikan kisah hidupnya lewat video TikTok, di mana pernah di-bully dan dengan sebutan 'pria tulang lunak' saat SMA. 

Kendati demikian, hujatan tersebut justru menjadikannya sebuah motivasi.

Dodi Sukaton, pria asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Pernah dibully karena dianggap pria feminin, kini dapat gelar Putra Taruna Nusantara 2021. TikTok @dodisukato17. (Istimewa)

Profil

Dodi Sukaton lahir pada 17 April 2001 di Piasa Ulu, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. 

Diumurnya yang ke 21 tahun ini, ia sedang menempuh pendidikan di Politeknik Pelayaran Sumatera Barat. 

Pada saat SMA, Dodi merupakan pelatih tari dan menyanyi di desanya, Piasa Ulu. 

"Waktu saya SMA dulu saya aktif di kegiatan tari, nyanyi, nasyid  (seni Islam dalam bidang seni suara) juga kalau di kampung saya."

"Saya sebagai pelatih nasyid yang saya latih cewek semua," kata Dodi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (22/6/2022).

Pernah Di-bully saat SMA

Ternyata kegiatan Dodi yang aktif di bidang seni justru membuatnya di-bully saat SMA. 

Sebutan lelaki 'tulang lunak' atau pria feminin acap kali diteriakan pada dirinya. 

"Masyarakat menilai saya laki-laki 'tulang lunak' seperti itu, suka sedih dengan omongan mereka sampai saya dibilang gitu," kata Dodi. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini