TRIBUNNEWS.COM - Cerita Jumiah (80), seorang pemulung yang akan berkurban seekor sapi pada Idul Adha mendatang.
Jumiah merupakan warga Kampung Gagakan, Kelurahan Sijeruk, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Uang untuk membeli sapi seharga Rp 22 juta, didapat Jumiah dari hasil memulung.
Dia mengumpulkan uang tersebut selama selama 15 tahun.
Jadi Pemulung Sejak Suami Meninggal
Mengutip Tribun Banyumas, Jumiah mulai memulung sejak suaminya meninggal dunia.
Baca Selanjutnya: Nenek pemulung di kendal bersyukur bisa berkurban sapi hasil tabungan tahun
Saat suaminya masih hidup, mereka berjualan makanan.
Setelah suaminya meninggal, Jumiah tinggal sebatang kara di rumah peninggalan suaminya.
Sementara, anak tirinya sudah berkeluarga dan hidup terpisah.
Semenjak itu, Jumiah mulai mencari barang bekas.
Ia memulung mulai dari pukul 07.00 WIB, hingga pukul 11.00 WIB.
"Enggak mesti (mulungnya). Kadang jauh, berangkatnya jalan kaki, pulangnya (naik) becak. Enggak kuat bawa rongsok," katanya, Selasa (28/6/2022).
Baca juga: Maling Bawa Kabur Kambing di Lapak Hewan Kurban, Udin Mengaku Rugi Rp 3 Juta
Pendapatan Jumiah dari penjualan barang rongsokan tak menentu.
Terkadang, dia bisa memperoleh Rp 35.000-Rp 60.000 dalam sepekan.
Dari hasil penjualan rongsokan itu, Jumiah mengambil sebagian untuk kebutuhan makan.
Sementara sisanya, dia titipkan ke anak tirinya untuk ditabungkan.
"Saya nabungnya ke anak, enggak dihitung jumlahnya. Kalau ada, saya kasihkan ke anak," ungkapnya.
Awalnya Ingin Naik Haji
Melansir Kompas.com, mulanya, Jumiah menabung untuk naik haji.
"Awalnya saya ingin menabung untuk naik haji."
"Tapi saya kurban sapi dulu, biar saya dan keluarga kalau mati nanti bisa naik sapi ke surga," ujarnya.
Baca juga: Zamroni Jual Sapi Kurban Mulai Harga Rp 16 Juta hingga Rp 25 Juta, Baru Laku Terjual 5 Ekor
Jumiah mengungkapkan, ia masih bercita-cita untuk pergi haji.
Oleh karena itu, dia akan menabung lagi.
"Setelah bisa membeli sapi kurban, saya akan menabung lagi untuk naik haji," ungkapnya.
Sementara itu, panitia penyembelihan hewan kurban Masjid Besar Darul Muttaqin Kebondalem, Khoirur Roziqin mengatakan, pihaknya telah menerima kurban dari Jumiah.
Saat ini, sapi tersebut dititipkan di penjual untuk dirawat dan akan diambil sebelum hari-H Idul Adha.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Nenek Pemulung di Kendal Bersyukur Bisa Berkurban Sapi, Hasil Tabungan 15 Tahun
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBanyumas.com/Saiful Ma'sum, Kompas.com/Slamet Priyatin)